Donny Eryastha Head of Policy TikTok Indonesia menyampaikan pemilihan tema kampanye ini didasari oleh perundingan yang matang.
"Jadi kita tahun ini fokus di topik di cyberbully karena TikTok kebanyakan di Gen Y atau Gen Z, 14 tahun ke atas, dan ini isu yang banyak dialami golongan tersebut. Kami juga ada observasi internal, makanya kami memilih isu cyber bully," ujar Donny, di acara 'Sama Sama Aman, Sama Sama Nyaman' di Kantorkuu Coworking Space, Plaza Agro, Jakarta Selatan, Selasa (11/2/2020).
Bertepatan dengan Hari Internet Aman Sedunia atau Safer Internet Day, TikTok merasa ini adalah momentum yang tepat untuk merefleksikan apa yang bisa mereka lakukan untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan pengguna TikTok.
Baca juga: Berbagi Tips Kebugaran ala Seleb TikTok |
"TikTok sudah diterima sangat hangat, kami berkomitmen meningkatkan kemanan dan kenyamanan karena itu prioritas, karena kalau tidak aman orang tidak mau pakai TikTok," ujarnya.
Menurut Donny, yang pertama mereka meluncurkan panduan anti cyber bullying dan bisa menjadi sumber informasi pengguna TikTok bagaimana tetap aman, apa yang mereka lakukan ketika melihat tindakan bullying. Tiktok pun bermitra dengan komunitas SudahDong yang telah cukup lama berkecimpung di dunia anti bully termasuk cyber bullying.
Adiyat Yori Rambe sebagai perwakilan dari SudahDong menuturkan bahwa di era digital ini, isu cyber bullying tidak bisa diremehkan begitu saja karena bisa melekat di memori sekalipun orang tersebut telah beranjak dewasa.
"Dalam beberapa tahun terakhir kami sosialisasi tentang anti bullying, kami melihat makin berkembang. Zaman dulu terkenal verbal bullying, tapi kini sekarang ada cyber bullying. Saya pernah di-bully saat TK, SD, tapi saya menyadari ini melekat sekali karena sampai sekarang saya ingat siapa yang bully saya dan apa yang mereka lakukan," tuturnya.
Siap bikin TikTok untuk kampanye anti bully?
Baca juga: Aneka Meme Joker Menang Oscar |
(ask/fay)