Setelah dinyatakan 'cerai' dengan vendor asal China tersebut, Poco kini dinyatakan sebagai perusahaan independen yang memiliki strategi pasar tersendiri.
Vice President Xiaomi Manu Kumar Jain mengatakan dalam waktu singkat, Poco sudah berhasil tumbuh menjadi identitasnya sendiri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Genjot 5G, Xiaomi Umbar Paket Data Murah |
"Poco F1 adalah ponsel yang sangat populer di seluruh kelompok pengguna dan tetap menjadi pesaing utama pada kategorinya, bahkan pada 2020," kata Jain dikutip dari Tech Crunch, Jumat (17/1/2020).
"Kami menilai sekarang waktu yang tepat untuk membiarkan Poco beroperasi sendiri saat ini. Itulah sebabnya, kami bersemangat untuk mengumumkan Poco itu merek independen," ucap Jain melanjutkan.
Dulu, Xiaomi menciptakan Poco sebagai merek smartphone kelas premium yang dipercayai untuk bersaing dengan merek OnePlus dan Samsung.
Sinyal perceraian Xiaomi dengan Poco ini tercium sejak tahun lalu. Ketika itu Alvin Tse yang kini menjabat Country Manager Xiaomi Indonesia mengatakan bahwa mereka sedang mengerjakan sejumlah smartphone dan memikirkan kategorinya.
Di saat yang bersamaan, perusahaan sudah memiliki 300 orang yang bekerja di Poco, tetapi di sisi lain mereka juga rupanya masih di bawah payung induk perusahaan.
Meski Poco F1 dibilang sukses, tetapi Xiaomi justru tidak pernah kembali meluncurkan varian lainnya menggunakan merek Poco.
Apakah perpisahan dengan Xiaomi ini bikin Poco sukses di masa mendatang?
(agt/fay)