Tapi, untuk pemain amatir yang ingin menjadi pemain profesional ada satu pola pikir yang harus diubah, yaitu melatih skill in-game hingga lebih dari 6 jam sehari. Ketua Indonesia eSports Association (IeSPA) DKI Jakarta, Erlangga Putra mengatakan hal tersebut bukan metode latihan yang tepat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kebanyakan orang mengira kalau sudah jadi atlet esport cuma main game doang. Itu salah. Kata sport-nya itu kita juga harus olahraga fisik secara teratur," sambungnya.
Erlangga yang juga merupakan mantan atlet eSport pun berkaca dari pengalamannya. Saat berlaga di sebuah turnamen eSport, ia berhasil mengalahkan juara bertahan dari Thailand karena lawannya sudah kelelahan duluan setelah bermain berjam-jam.
Erlangga juga mencontohkan gaya latihan tim nasional esport Indonesia yang akan berlaga di SEA Games 2019. Sebagai asisten manajer umum tim tersebut, Erlangga mengatakan bahwa para atlet tersebut tidak hanya bersiap menghadapi SEA Games dengan latihan in-game saja.
"Jadi contoh kita di timnas SEA Games, kita nggak cuma latihan in-game doang. Latihan in-game kita paling 3-4 jam," jelas Erlangga.
"Setelah itu kita brainstorming, nge-gym, lari, berenang segala macam. Karena fisik bisa menjadi prima dan fokus bisa terjaga," pungkasnya.
(rns/rns)