.webp)
Kecanduan game tengah marak dibicarakan dan bahkan bisa masuk klasifikasi gangguan kesehatan menurut WHO. Tapi, bukan berarti para profesional gamer masuk ke dalamnya ya.
Beberapa waktu lalu, detikInet berhasil mewawancarai Dr Christine Zoe, Mental Coach BOOM eSport yang sering menjadi 'teman curhat' dan pelatih kesiapan mental para pemain. Jadi bedanya apa nih, coach?
"Addiction itu kan segala sesuatu yang dilakukan secara berlebihan, apa saja misalnya rokok, terhadap shopping juga nggak baik, artinya melakukan segala sesuatu berlebihan dan menimbulkan ketergantungan itu tidak baik," jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah kalau main game dalam porsi yang bisa kita kontrol secara mental itu pasti akan mendatangkan kebaikan. Sekali lagi balik ke individunya, dia melihat game sebagai kegiatan yang konstruktif atau yang destruktif," sambung Christine.
Nah, kalau mau jadi profesional game Christine menjelaskan itu sama seperti kamu mau masuk ke profesional atlet cabang lainnya. Ada mental yang harus dilatih selain teknik dan skill, strategi dan team work.
"Sebenernya sih sama aja seperti olahraga di tempat lain, mental readiness jadi mereka merasa sedang tidak main untuk fun tapi sudah lebih ke kompetisi, kesiapan mereka untuk menghadapi kompetisi."
"Lalu kedua fokus, semua gamers tuntutannya fokus on the gamenya. Yang ke-tiga itu ability to relax karena biar bagaimanapun dalam permainan kalau kita memaksakan otak kita berkonsentrasi dalam jangka panjang itu pasti akan kehilangan fokus, dan ketika kita tidak rileks kita jadi nggak bisa mengeluarkan skill."
Kemudian poin penting yang ditegaskan Christine adalah bagaimana cara kita mengontrol energi dan emosi karena sama saja eSport dengan pekerjaan lain di mana bila energi dan emosi tidak terkontrol maka kita akan kehilangan fokus.
Kalau menurut detikers, bedanya apa sih kecanduan game dengan pro gamer? Tulis di kolom komentar ya!
 |
(ask/asj)
