detikINET coba menanyakan hal itu pada pengamat media sosial Enda Nasution. Dia menuturkan kalau di luar negeri bukanlah hal aneh seseorang meminta donasi untuk kepentingan pribadi, misalnya pernikahan.
"Kalau di luar negeri memang ada platform crowdfunding yang khusus untuk kepentingan pribadi, istilahnya cyberbegging. Jadi sama-sama kayak minta ke orang asing tapi ini versi onlinennya," terang Enda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Harusnya tim Kitabisa tetap menerapkan kurasi untuk kebutuhan donasi (sosial). Sehingga tidak merusak kredibilitas dan fungsi positif yang selama ini sudah dibangun oleh Kitabisa," papar Enda.
Sebelumnya diberitakan netizen membicarakan donasi untuk pernikahan yang mencapai jutaan rupiah di Kitabisa. Banyak yang berpendapat penggalangan dana tersebut tidaklah tepat. Tapi ada yang tak mempermasalahkan karena pada akhirnya kembali pada donatur sendiri, mereka mau menyumbangkan dananya atau tidak.
detikINET telah meminta tanggapan dari Kitabisa. Respon dari mereka akan kami bahas di artikel selanjutnya.
(afr/afr)