Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Riot Ungkap Celah di BIOS Motherboard Jadi Jalur Munculnya Cheat Game

Riot Ungkap Celah di BIOS Motherboard Jadi Jalur Munculnya Cheat Game


Anggoro Suryo - detikInet

Computer repair service. Hardware support. Electronic technology. Cropped shot of technician fixing laptop cooler.
Ilustrasi motherboard. Foto: Getty Images/iStockphoto/golubovy
Jakarta -

Riot Games memperingatkan adanya celah keamanan serius pada banyak motherboard generasi terbaru yang berpotensi dimanfaatkan oleh cheater tanpa terdeteksi. Celah ini dinilai cukup berbahaya karena dapat melumpuhkan hampir seluruh teknologi pendeteksi kecurangan berbasis perangkat keras yang saat ini digunakan di industri game.

Menindaklanjuti temuan tersebut, sejumlah produsen motherboard besar seperti ASRock, Asus, Gigabyte, dan MSI telah merilis pembaruan BIOS untuk menutup celah keamanan tersebut. Riot menyebut, jika masalah ini dibiarkan, maka seluruh sistem perlindungan terhadap cheat berbasis DMA (direct memory access) bisa menjadi tidak efektif.

"Jika celah ini tidak terdeteksi, maka seluruh teknologi deteksi dan pencegahan DMA yang ada di pasar saat ini--termasuk milik perusahaan game lain--akan sepenuhnya tidak berguna," ujar Riot Games.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini disebabkan karena jenis cheat tersebut berjalan di area sistem dengan hak akses sangat tinggi, di luar jangkauan software anti-cheat pada umumnya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Minggu (21/12/2025).

Celah ini memungkinkan perangkat keras DMA yang terpasang melalui slot PCIe untuk melewati perlindungan IOMMU (input-output memory management unit). Meski secara tampilan sistem terlihat aman, Riot menemukan bahwa IOMMU sebenarnya belum terinisialisasi sepenuhnya saat proses awal booting berlangsung.

ADVERTISEMENT

Riot mengibaratkan kondisi tersebut seperti petugas keamanan yang terlihat berjaga, namun sebenarnya sedang tertidur. Situasi inilah yang dimanfaatkan cheater untuk mengakses memori sistem secara langsung tanpa terdeteksi oleh anti-cheat.

Sebagai dampaknya, Riot mengonfirmasi bahwa software anti-cheat Vanguard kini dapat meminta pemain untuk memperbarui BIOS ke versi yang telah ditambal sebelum bisa memainkan Valorant. Riot juga memperkirakan pengembang game lain akan menerapkan langkah serupa dalam waktu dekat.

Meski pembaruan BIOS kerap dianggap merepotkan oleh pengguna, Riot menegaskan bahwa langkah ini tidak bisa dihindari. "Pembaruan BIOS mungkin tidak semenarik statistik ban, tetapi ini adalah langkah penting dalam perlombaan senjata melawan cheat berbasis hardware," kata Riot.

Dengan menutup celah pada tahap pre-boot, Riot mengklaim telah menyingkirkan satu kelas cheat yang sebelumnya nyaris tak tersentuh, sekaligus meningkatkan biaya dan kompleksitas bagi pelaku kecurangan dalam game kompetitif.




(asj/hps)





Hide Ads