"Texting anxiety adalah keresahan yang dialami sebagian orang ketika menunggu balasan dari teks yang telah mereka kirim, bisa juga keresahan yang berkaitan dengan teks yang telah diterima yang menimbulkan pertanyaan atau masalah yang tidak terduga," Forrest Talley, PhD, kepada Southern Living .
"Ini bisa menambah stres harian, sebuah gangguan, dan biasanya membuat orang-orang bisa makan waktu untuk menghilangkan rasa tegang yang timbul," ucapnya menambahkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dopamin pun akhirnya meningkat dan membuat kamu menginginkannya lagi dan lagi chat kamu direspon gebetan. Otak menjadi memikirkan balasan apa yang kira-kira bakal dikirim oleh gebetan sehingga kamu cemas.
Studi pemindaian otak terbaru melaporkan bahwa otak lebih aktif ketika mengantisipasi sesuatu. Makanya, tidak heran kadang kamu sampai membawa ponsel ke toilet atau bahkan kemanapun kamu pergi. Maunya chatting terus!
"Ada sejumlah peluang dan hal tidak terkendali," Natasha Schull, seorang profesor media, budaya, dan komunikasi di New York University.
"Kamu tidak dapat benar-benar beristirahat kamu melakukan sesuatu dan kamu belum mendapatkan umpan balik. Kamu mendapatkan agitasi yang tinggi."
Apalagi jika kamu menunggu pesan dari seseorang yang baru kamu kenal misalnya dari aplikasi kencan. Kamu jadi bertanya-tanya apakah kamu merupakan pribadi yang bakal ia sukai -- humoris, menyenangkan, dan seru -- atau justru sebaliknya.
Kalau kamu sudah mengalami kecemasan saat menggunakan smartphone, ada baiknya untuk menghindari ponsel kamu dan alihkan dengan kegiatan lain, misalnya nongkrong, main gitar, menggambar atau apapun yang kamu sukai.
Jangan dianggap sepele loh. Begitu laporan yang dilansir dari Elite Daily.
(agt/agt)