Penggalangan dana ini disebut-sebut membawa Bukalapak memiliki valuasi lebih dari USD 2,5 miliar atau Rp 35 triliun. Sebelumnya berdasarkan data CB Insights, startup besutan Achmad Zaky itu valuasinya di sekitaran USD 1 miliar.
Sayangnya, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (4/10/2019), tidak disebutkan berapa besaran pendanaan oleh Bukalapak, khususnya investasi yang ditanam oleh Shinhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ovo Jadi Startup Unicorn ke-5 Indonesia |
Sebelumnya, Bukalapak yang bergerak di bidang e-Commerce ini telah mengantongi suntikan pendanaan dari berbagai sumber, yakni Ant Financial, Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, GIC dan Grup Emtek.
Adapun putaran pendanaan sebelumnya masuk ke Bukalapak pada Januari 2019 lalu. Ketika itu, Bukalapak mengumumkan masuknya tambahan modal yang berasal dari Mirae Asset Daewoo dan Naver Asia Growth Fund senilai USD 50 juta atau Rp 706,6 miliar.
Pendanaan besar itu menjadi kabar baik di tengah berbagai kabar miring yang sempat menerpa. Di antaranya PHK ratusan karyawan dan aplikasi Bukalapak sempat menghilang di Play Store, toko aplikasi Android.
(agt/fyk)