Informasi ini disampaikan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman dalam sebuah postingan video yang diunggahnya di akun Twitter pribadinya @SyedSaddiq.
Menteri Pengembangan Entrepreneur Malaysia Mohd Redzuan Yusof mengatakan, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian Transportasi akan bertanggung jawab mengidentifikasi hukum yang akan diubah atau dibuat sebagai landasan izin operasional GoJek.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin memastikan apa pun yang kami terapkan untuk mengembangkan ekonomi bagi kaum muda kami, itu tidak melanggar hukum," kata Mohd Redzuan Yusof seperti dikutip dari Business Insider, Jumat (23/8/2019).
Sumber lain yang dikutip dari New Straits Times menyebutkan, Mohd Redzuan juga memprediksi operasional GoJek kemungkinan akan dimulai dalam waktu dua bulan setelah persetujuan Kabinet.
Dia menjelaskan bahwa Malaysia sudah memiliki sejumlah aturan yang mencakup geofencing untuk memantau operasional aplikasi semacam GoJek. Geofencing memastikan pengemudi tidak berkendara di jalan tol yang bisa membahayakan.
Kabar ini mendapat reaksi bermacam-macam dari berbagai pihak. Banyak yang mendukung, tapi tidak sedikit pula menentang. Bahkan ada yang mengancam melakukan demonstrasi jika pemerintah Malaysia memberikan izin bagi Gojek.
Baca Selanjutnya: Gojek Ditentang di Malaysia Meski Belum Mengaspal
Gojek Ditentang di Malaysia Meski Belum Mengaspal
Foto: Rengga Sancaya
|
Pendiri Big Blue Taxi Shamsubahrin Ismail memprotes keputusan Kabinet Perdana Menteri Mahathir Mohamad yang memberi restu beroperasinya Gojek di Malaysia. Menurutnya itu langkah mundur dan dia pun siap mengadakan aksi protes jika proposal tersebut disetujui pemerintah Malaysia.
Saya sendiri yang akan memimpin protes, kita akan pergi ke Putrajaya, dan jika mungkin, kita akan melakukannya di depan rumah Syed Saddiq (Menteri Pemuda dan Olahraga) dan rumah Loke (Menteri Transportasi)," kata Shamsubahrin dalam konferensi pers yang dikutip dari Free Malaysia Today.
"Gojek menjadi karier tidak akan menjamin masa depan yang menjanjikan, anak muda kita pantas mendapatkan yang lebih baik dari itu," lanjutnya.
Shamsubahrin mengungkapkan Malaysia dan Indonesia memiliki banyak perbedaan termasuk budaya. Atas dasar itu dia menilai seharusnya pemerintah Malaysia tidak mendorong anak mudah untuk menjadi ojek online sebagai mata pencarian.
"Gojek bisa dilakukan di Indonesia karena tingkat kemiskinannya sangat tinggi, tidak seperti di Malaysia. Budaya mereka juga sangat berbeda dibandingkan dengan kita. Di Indonesia, wanita dapat memeluk driver (sebagian besar pengendara adalah pria) begitu saja tetapi bagaimana dengan Malaysia? Apakah kita ingin melihat wanita kita memeluk driver di sana-sini? " ujarnya.
Dia mengatakan ada banyak pekerjaan permanen lainnya yang bisa ditawarkan kepada kaum muda. "Gojek, FoodPanda, GrabFood semuanya menawarkan pekerjaan paruh waktu. Sebaliknya, kaum muda harus diberikan kesempatan kerja yang lebih baik," tambahnya.
Dia memperingatkan kebijakan ini akan memengaruhi pengemudi taksi, pengemudi e-hailing dan sopir bus
"Ini akan menjadi kesalahan besar jika Kabinet setuju. Ini bukan ancaman tetapi jangan berpikir bahwa popularitas PH (Partai Pakatan Harapan) akan meningkat atau dapat memenangkan pemilihan umum berikutnya, "tambahnya.
![]() |
Penentangan juga datang dari penyedia taksi online MyCar. Pendiri MyCar Mohd Noah Maideen mengatakan selain faktor keamanan dan pelanggaran norma, hadirnya layanan ojek online menimbulkan persaingan tidak sehat antar perusahaan e-hailing lokal.
"Sebagai perusahaan yang baru beroperasi selama satu setengah tahun, tidak bijaksana untuk bersaing dengan perusahaan asing yang telah beroperasi selama lebih dari delapan tahun," katanya dalam konferensi pers, seperti dilansir dari New Straits Times, Sabtu (24/8/2019).
Lanjut dikatakannya saat ini ada lebih dari 30 perusahaan e-hailing di Malaysia yang telah disetujui oleh Land Transport Transport Agency (APAD). Pihaknya pun siap untuk bekerja dengan pihak berwenang guna meningkatkan layanan MyCar menuju peningkatan fasilitas transportasi umum di negara itu.
Noah turut mempertanyakan kenapa Gojek diberi lampu hijau. Padahal belum lama ini ada layanan Dego Ride yang diperkenalkan oleh operator lokal, tetapi tidak disetujui oleh pihak berwenang.
"Kenapa, tiba-tiba ingin membawa Gojek? Jika niatnya adalah untuk menyediakan lapangan kerja, terutama untuk "Mat Rempit", ada inisiatif yang lebih baik, termasuk sebagai pengantar, sebuah karier yang dikembangkan oleh aplikasi Food Panda," pungkas Noah.
Baca Selanjutnya: 'Tak Ada Alasan Tolak Gojek di Malaysia'
'Tak Ada Alasan Tolak Gojek di Malaysia'
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
|
Pakar transportasi Malaysia, Goh Bok Yen, menyatakan tidak ada alasan menolak Gojek. "Gojek jelas punya peran untuk memenuhi celah yang ada di transportasi publik. Celah ini tidak bisa secara efektif dipenuhi oleh transportasi online atau taksi yang ada sekarang," tandasnya.
"Gojek sangat efektif di pusat kota yang padat, di mana mode transportasi lain tidak. Seandainya otoritas berencana memberi jalan khusus, maka akan lebih efektif," katanya dikutip detikINET dari Strait Times.
Regulasi kini tengah disiapkan untuk Gojek yang diharapkan membuatnya aman dan nyaman. Manfaatnya di sisi ekonomi membuat Gojek semakin patut didukung.
"Regulasi ada untuk memastikan sistemnya nyaman, andal, aman dan frekuensinya bagus, yang merupakan hal fundamental di transportasi publik," sebutnya.
"Saya dapat melihat manfaatnya dalam menyediakan generasi muda pekerjaan yang lebih fleksibel serta pendapatan tambahan," imbuh Goh.
Baca Selanjutnya: Restu Mahathir Muhamad untuk Gojek
Restu Mahathir Muhamad untuk Gojek
Foto: Instagram
|
Kendati banyak yang menentang, Mahathir membela langkah pemerintah Malaysia yang membolehkan kehadiran Gojek di negaranya.
Ia menjawab sejumlah kritikan yang mempertanyakan keamanan penggunaan layanan ride hailing tersebut. Menurut Mahathir, masyarakat mempunyai pilihan untuk menggunakan Gojek atau tidak.
"Jika Anda tak merasa aman, jangan digunakan. Anda mempunyai pilihan. Kami tak memaksa siapa pun untuk menggunakan layanan ride hailing berbasis motor," ujarnya, seperti dikutip detikINET dari New Straits Times, Jumat (23/8/2019).
Namun yang jelas, Mahathir menyebut kehadiran Gojek akan memberikan keuntungan bagi usaha kecil di Malaysia. Sebelumnya, pemerintah Malaysia juga sudah pernah menerima penawaran dari perusahaan lokal sejenis, namun menurut Mahathir mereka kurang terorganisir.
"Kami mau memastikan apa pun yang kami lakukan itu berguna untuk masyarakat. Sama seperti Gojek," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan, pemerintah Malaysia sudah memberikan lampu hijau bagi Gojek untuk beroperasi di negara tersebut. Namun pemerintah Malaysia akan meninjau kembali aturan-aturan yang ada sebelum Gojek bisa beroperasi di Malaysia.
Kabar ini mendapat reaksi bermacam-macam dari berbagai pihak. Salah satunya adalah pendiri Big Blue Taxi Services Shamsubahrin Ismail, yang mengancam akan mengadakan demonstrasi jika pemerintah Malaysia memberikan izin bagi Gojek.
Menurutnya, menjadi pengemudi Gojek bukan karir yang bagus untuk anak muda yang layak mendapat kesempatan lebih baik. Lalu ada juga sejumlah netizen yang mengkritisi kabar ini, karena kehadiran Gojek dianggap akan meningkatkan risiko kecelakaan di jalan raya.
Baca Selanjutnya: Gojek Bicara Soal Ekspansi ke Negeri Jiran
Gojek Bicara Soal Ekspansi ke Negeri Jiran
Foto: Dok Gojek
|
Berikut pernyataan resmi Gojek yang diterima detikINET.
Baca juga: Belum Mengaspal, Gojek Ditentang di Malaysia |
Pertemuan antara Gojek dengan Perdana Menteri Malaysia beserta jajaran beberapa waktu yang lalu membahas berbagai hal, termasuk perkembangan Gojek dan dampak sosial ekonomi yang dirasakan oleh masyarakat, utamanya yang ada dalam ekosistem kami.
Diskusi berjalan sangat baik dan kami sangat mengapresiasi keterbukaan pemerintah Malaysia atas peluang yang diberikan bagi Gojek untuk dapat beroperasi di Malaysia, membawa pilihan bagi pelanggan, membuka kesempatan kerja baru bagi para pelaku ekonomi mandiri dan membantu SME Malaysia utk berkembang.
Gojek selalu terbuka untuk mengembangkan dan memperluas jangkauan teknologi kami agar dapat memberikan manfaat yang lebih luas kepada lebih banyak masyarakat dan pengguna di Indonesia dan Asia Tenggara.
Kami berharap pertemuan ini menjadi awal yang baik untuk ekspansi internasional Gojek berikutnya.