Menteri Milenial Bicara Peluang Gojek Mengaspal di Malaysia
Hide Ads

Menteri Milenial Bicara Peluang Gojek Mengaspal di Malaysia

Anggoro Suryo Jati - detikInet
Selasa, 20 Agu 2019 14:14 WIB
Logo baru Gojek. Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto
Jakarta - Gojek tampaknya bakal memperluas cakupannya ke Malaysia, yang diketahui dari postingan Menteri Pemuda dan Olahraga Malaysia Syed Saddiq Syed Abdul Rahman di akun Instagramnya.

Lewat akun @syedsaddiq tersebut, 'menteri milenial' ini mengaku bertemu dengan CEO Gojek Nadiem Makarim dan Presiden Gojek Andre Soelistyo. Dalam pertemuan tersebut, Syed Saddiq mengaku membicarakan kemungkinan penggunaan sepeda motor sebagai alat transportasi publik dan sarana mencari nafkah.

[Gambas:Instagram]


Syed Saddiq pun menyebut kalau Nadiem bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad dan Menteri Transportasi Anthony Loke. Ia pun sebelumnya pernah memposting sebuah polling di Twitter untuk melihat respon masyarakat Malaysia terhadap kehadiran ojek online Gojek.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Untuk membantu golongan mat motor, adakah anda bersetuju dengan ekonomi GoJek (2-wheel transport for people/makanan/Smal businesses)? Di Thailand/Singapore, kurang setahun, ratusan ribu peluang pekerjaan baru tercipta," tulisnya.


Pollingnya sendiri diposting pada 18 Agustus lalu, dan diikuti oleh 56 ribu akun. Hasilnya adalah 88% peserta polling menyetujui kehadiran ojek online Gojek, sementara 12%-nya tidak setuju.


Gojek sendiri memang sudah berencana untuk berekspansi ke Asia Tenggara, dan rencana tersebut sudah mereka umumkan sejak 2018 lalu. Kini Gojek sudah beroperasi di sejumlah negara selain Indonesia, yaitu Vietnam, Thailand, dan Singapura.
Menpora Malaysia Bicara soal Peluang Masuknya GojekFoto: Instagram

Gojek pun sudah mencoba untuk ekspansi ke Filipina, namun rencananya itu terganjal aturan kepemilikan lokal untuk perusahaan transportasi di Filipina. Namun Gojek sendiri belum pernah menyatakan akan ekspansi ke Malaysia.

Di Malaysia sendiri, kendaraan roda dua tak diperbolehkan untuk beroperasi sebagai transportasi umum atas alasan keamanan.


(asj/fyk)