Kebakaran Masif Hutan Amazon Bahayakan Bumi
Hide Ads

Kebakaran Masif Hutan Amazon Bahayakan Bumi

Fino Yurio Kristo - detikInet
Jumat, 23 Agu 2019 15:02 WIB
Kebakaran di Amazon. Foto: REUTERS/Ueslei Marcelino
Brazil - Kebakaran masif yang tengah melanda hutan Amazon patut membuat dunia khawatir. Amazon sudah lama dikenal sebagai jantung dunia dan kerusakan hutan besar ini dapat menimbulkan konsekuensi negatif bagi planet Bumi.

Kebakaran muncul di berbagai lokasi di Amazon. Data satelit National Institute for Space Research (INPE) mengungkap terjadi kenaikan titik kebakaran sampai 84% dibanding tahun silam.

Lebih dari 9.500 api terdeteksi minggu lalu, menambah jumlah 73 ribu yang tercatat dari Januari sampai Agustus 2019. Kebakaran memuncak akibat ulah manusia maupun musim kemarau.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


"Rumah kita terbakar. Hutan hujan Amazon, jantung yang memproduksi 20% oksigen planet kita berada dalam nyala api," tulis presiden Perancis, Emanuel Macron, di Twitter.

"Di tengah krisis iklim global, kita tidak bisa menderita lebih banyak kerusakan terhadap sumber utama oksigen dan biodiversitas. Amazon harus dilindungi," cetus Sekjen PBB, Antonio Guterres.

Amazon merupakan hutan hujan terbesar di dunia dan merupakan penyimpan karbon yang vital untuk memperlambat pemanasan global. Secara total, ia menampung 40% hutan tropis dunia.

Hutan masif ini juga memiliki antara 10 sampai 15% biodiversitas Bumi, sehingga banyak spesies khusus di sana ikut terancam. Kebakaran itu mencemaskan ilmuwan karena pohon-pohon di Amazon dianggap sebagai pertahanan pertama melawan pemanasan global.

Pepohonan sangat penting bagi stabilitas iklim dan studi mengindikasikan menanam setriliun pohon dapat memangkas dua pertiga emisi yang disebabkan manusia. Karena penebangan hutan, Amazon dikhawatirkan tidak dapat lagi menjadi penyerap karbon efektif yang akibatnya dapat dirasakan seluruh planet.

"Musim kemarau tentu menambah api, tapi kita pernah mengalami musim kemarau lebih parah dahulu dan tidak pernah mengalami kebakaran besar seperti ini. Maka ini karena kita lebih banyak menebang hutan," sebut Paulo Moutino dari Woods Hole Research Center.


Ia menyatakan hutan Amazon menyimpan karbon setara satu dekade atau sekitar 80 miliar metrik ton. "Jika Anda terus menebang, Anda melepaskan jumlah besar karbon ini ke atmosfer," papar dia.

"Menurut hasil studi kami, meskipun dalam skenario terbaik, separuh spesies pohon Amazon akan terancam di masa depan. Tren yang kita lihat sekarang bisa lebih parah dari skenario terburuk," tutupnya.


(fyk/rns)