Dikenal juga dengan sebutan 99942 Apophis, asteroid tersebut lebarnya sekitar 340 meter atau setara dengan tinggi menara Eiffel. Ia akan melaju dengan kecepatan hampir 40 ribu kilometer per jam ketika melewati Bumi.
Jaraknya diperkirakan hanya 31 ribu kilometer dari permukaan Bumi, dekat dengan beberapa satelit dan pesawat antariksa yang mengorbit di planet ini. Berbagai asteroid kecil berukuran 5 sampai 10 meter sering lalu lalang di jarak yang sama, tapi jarang jika ukurannya sebesar itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari Mirror, Apophis akan sangat dekat dengan Bumi sehingga terpengaruh gravitasi planet ini. "Kami sudah tahu bahwa jarak dekat dengan Bumi akan mengubah orbit Apophis," cetus Davide Farnochhia, astronomer di Center for Near Earth Objects Studies (CNEOS).
Apophis pun dikategorikan sebagai Potentially Hazardous Asteroid (PHA) atau asteroid yang berpotensi berbahaya. Ada kemungkinan 1 banding 100 ribu ia menabrak Bumi.
Seandainya menuju Bumi, Apophis akan menabrak dengan kekuatan yang sama dengan 880 juta ton TNT atau 65 ribu kali lebih powerful dari bom atom di Hiroshima. Ia akan menyebabkan kawah besar sedalam 518 meter. Seandainya menghujam kota London, sebagian besar orang di sana diperkirakan takkan selamat.
Kabar baiknya, potensi itu memang sangat kecil sehingga tidak ada yang perlu dicemaskan berlebihan meski kewaspadaan harus tetap dijaga. Nantinya saat melintasi Bumi, Apophis dapat dilihat dengan mata telanjang, di mana ia melaju seperti kilatan cahaya yang makin terang dan bergerak makin cepat.
Meski menyambangi Bumi masih satu dekade lagi, berbagai penelitian sudah dipersiapkan untuk mengetahui ukuran, komposisinya bahkan bagian dalamnya. Harapannya, ilmu itu suatu hari dapat dipergunakan untuk membantu sistem pertahanan Bumi dari ancaman asteroid.
"Dekatnya Apophis pada 2029 akan menjadi peluang luar biasa bagi sains. Kami akan mengobservasinya dengan teleskop optik maupun radar. Dengan pengamatan radar, kita mungkin bisa melihat detail permukaannya," kata Marna Brozovic, ilmuwan NASA.
Apophis diproyeksi pertama kali terlihat di atas Australia kemudian melintasi laut Hindia dan terus ke Afrika. Kemudian menuju ke lautan Atlantik dan wilayah Amerika Serikat.
(fyk/rns)