7 Fakta Menarik Greenland, Pulau Es yang Mau Dibeli Trump
Hide Ads

7 Fakta Menarik Greenland, Pulau Es yang Mau Dibeli Trump

Fino Yurio Kristo - detikInet
Senin, 19 Agu 2019 11:53 WIB
Greenland. Foto: (iStock)
Jakarta - Greenland, pulau besar yang berselimut es, mendadak ingin dibeli oleh Donald Trump. Penasihat Gedung Putih membenarkan rencana tersebut.

"Saya hanya mengatakan bahwa presiden, yang tahu sedikit banyak soal pembelian real estate, ingin melihat soal pembelian Greenland," sebut Larry Kudlow yang dikutip detikINET dari CNBC.

Niat kontroversial itu telah ditolak oleh Denmark, pemilik Greenland. "Greenland tidak dijual. Greenland bukanlah Denmark. Saya sangat berharap hal ini tidak dimaksudkan serius," cetus Perdana Menteri Denmark, Mette Frederiksen.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Berikut beberapa fakta menarik soal Greenland yang dihimpun dari CNN.

1. Matahari Bersinar Selama 2 Bulan

Jika Anda senang tidur dalam kondisi gelap, Greenland bukan tempat yang tepat. Pasalnya, di sana matahari bersinar selama 2 bulan penuh, dari 25 Mei sampai 25 Juli. Itu adalah fenomena 'matahari tengah malam' yang terjadi di lingkaran Arktik.

Cahaya konstan Matahari bisa menyebabkan otak memproduksi lebih sedikit melatonin, sehingga manusia lebih sukar tidur. Paparan Matahari terus menerus juga membingungkan ritme tubuh. Fenomena yang sama terjadi pula di Alaska dan sebagian warga jadi suka beraktifitas di tengah malam karena suasana masih terang.

2. Benar-benar Dingin

Pulau Es memang merupakan sebutan yang cocok buat Greenland, bukan pulau hijau seperti nama yang disematkan padanya. Pasalnya, hampir 80% permukaan Greenland diselimuti oleh es atau sekitar 660.200 mil persegi.

Hawa pun selalu dingin di sana, bahkan saat musim panas berlangsung. Suhu biasanya tidak akan melebihi 10 derajat Celcius.

3. Populasi Kecil

Begitu dinginnya udara mungkin membuat orang enggan pindah ke Greenland. Di awal abad ke-20, pertumbuhan populasinya praktis nol, menurut data Britannica. Saat ini, cuma ada 56 ribu orang tinggal di Greenland.

Hanya 20% dari seluruh luas Greenland ditinggali oleh manusia. Jalanan di sana pun tidak tersambung antar kota. Maka untuk bepergian ke area lain, direkomendasikan untuk memakai pesawat, helikopter atau perahu.




4. 'Menjauhi' Kapitalisme

Greenland memang teritori milik Denmark, tapi bisa dibilang mereka punya pemerintahan otonom sendiri. Denmark memberi subsidi sehingga seluruh warga mendapatkan fasilitas kesehatan, pendidikan dan pensiun secara cuma-cuma.

Menariknya, tanah milik perorangan tidak eksis. Tidak ada warga menyewa atau mempunyai tanah sendiri. Mereka dikatakan cenderung sosialis. Perusahaan ikan dan retail terbesar di sana yang menjadi jantung perekonomian pun dimiliki oleh negara.

7 Fakta Menarik Greenland, Pulau Es yang Mau Dibeli TrumpGreenland. Foto: Getty Images

5. Tak Sebesar Kelihatannya

Greenland di beberapa peta tampak amat besar, bahkan berukuran sama dengan benua Afrika. Namun ternyata hal itu merupakan kasus klasik distorsi peta. Dengan ukuran 11.724.000 mil persegi, benua Afrika sejatinya 14 kali lebih besar dibandingkan Greenland.

Republik Demokratik Kongo dan Aljazair sama-sama lebih besar ketimbang Greenland, tetapi mereka sering tampak lebih kecil saat dibandingkan pada peta Mercator, template umum untuk peta dunia. Itu karena peta ini mengurangi skala benua.

6. Budayanya Unik

Sekitar 90% populasi Greenland berasal dari ras Inuit. Mereka adalah pemukim awal Greenland yang sampai di sana paling awal pada 2500 SM. Wilayah itu lalu dijajah paksa oleh pemerintah Denmark di awal abad ke-18. Pada beberapa abad pertama Masehi, bangsa Viking juga berdatangan.

Ekonomi negara itu sudah lama berpusat pada perburuan di lautan Arktik dan Atlantik Utara. Makanan kesukaan mereka misalnya sup suasaat yang terbuat daging anjing laut, paus, rusa, atau burung laut.




7. Es Terus Mencair

Lelehnya es di Greenland mengancam hampir semua kota pesisir di muka Bumi, dari Miami ke Cape Town. Wilayah ini kehilangan es setara 110 juta kolam renang Olimpiade setiap tahun, berdasarkan sebuah studi yang dilakukan tahun silam.

Menurut laporan CNN, lelehan es dari Greenland adalah kontributor terbesar kenaikan level air laut, dua kali lipat lebih banyak dibandingkan Antartika. Mencairnya es makin banyak seiring naiknya temperatur Bumi.





(fyk/krs)