Pasar Smartphone Global Lesu: Huawei Bertahan, Apple Merana
Hide Ads

Pasar Smartphone Global Lesu: Huawei Bertahan, Apple Merana

Agus Tri Haryanto - detikInet
Sabtu, 10 Agu 2019 17:12 WIB
Foto: Unspslah
Jakarta -

Dalam persaingan menguasai pasar smartphone global, Apple kali ini harus mulai tersingkir dari posisi tiga besar. Di sisi lain, para pesaingnya makin agresif di saat pengapalan ponsel pintar mengalami kelesuan.

Demikian hasil laporan riset kuartal kedua 2019 yang dilakukan oleh IHS Markit, firma analisis yang berbasis di London, Inggris yang belum lama ini dirilis ke publik.

IHS Markit menyebutkan, pengiriman ponsel global jika dilihat secara kuartal sudah memasuki edisi ketujuh yang beruntun mengalami penurunan. Di Q2 2019, pengiriman ponsel tersebut turun menjadi 331,2 juta unit yang kalau dibandingkan periode sama tahun lalu merosot 3,6%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Kendati ada penurunan pengapalan smartphone pada kuartal kedua tahun ini, hal itu tidak mempengaruhi empat vendor yang ada di lingkaran Top 10. IHS Markit mengatakan, Samsung, Huawei, Oppo, dan TCL Alcatel mencapai pertumbuhan tahun ke tahun selama kuartal ini.

Di edisi Q2 2019, Samsung kokoh di puncak klasemen yang mengirimkan 75,1 juta unit ponsel dengan penguasaan pangsa pasar 23%. Huawei yang pengirimannya berkurang masih bertengger di posisi runner up.

Kemudian, Oppo meningkatkan pengapalan dari 25,2 juta unit ponsel pada kuartal pertama jadi 36,2 juta unit pada kuartal kedua sehingga berdampak pada market share mereka yang mencapai 11%.

Pasar Smartphone Global Lesu: Huawei Bertahan, Apple Merana Foto: IHS Markit



Sedangkan Apple, justru merana. Menurunnya jumlah pengiriman ponsel berbanding lurus dengan merosotnya penguasaan pangsa pasar perusahaan asal Cupertino, California, Amerika Serikat (AS) ini di pasar global. Apple di kuartal kedua menurunkan pengapalan sebanyak 8,5 juta unit dengan market share yang sama dengan Oppo.

Posisi kelima diduduki Xiaomi yang juga pengapalan smartphonenya bertambah hingga pangsa pasarnya naik 2% di kuartal sebelumnya menjadi 10% pada kuartal kedua ini.

Khusus untuk Huawei yang menghadapi masalah besar karena masuk ke dalam daftar hitam oleh pemerintah AS, tak membuat Huawei gentar. Perusahaan asal China itu mengapalkan 58,7 juta unit smartphone dan cuma turun kurang dari 1% dari kuartal pertama tahun ini.



"Mengenai smartphone, Huawei mampu menghadapi badai sejauh ini. Mengikuti kinerja kuartal pertama yang kuat, Huawei adalah salah satu dari sedikit produsen smartphone yang melawan tren arus negatif keseluruhan di pasar pada kuartal kedua," ujar Direktur Riset dan Analisis di IHS Markit Jusy Hong.

"Huawei mampu menggantikan pengiriman internasional yang jatuh dengan peningkatan penjualan di China. Namun, efek penuh dari larangan tersebut kemungkinan akan dirasakan oleh bisnis internasional Huawei pada kuartal ketiga tahun ini," sambungnya.




(agt/rns)