"Terima kasih atas dukungannya yang sangat luar biasa," kicau Ninja di akun Twitternya.
Mengingat Mixer adalah layanan streaming game yang masih sangat baru, pencapaian Ninja ini menunjukkan kalau popularitasnya memang sangat tinggi. Satu juta pengikut dalam waktu lima hari tentu adalah angka yang sangat tinggi, terlebih lagi popularitas Mixer yang masih rendah ketimbang Twitch.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pengakuan Gamer Wanita 'Jual' Keseksian |
Mixer memang memberikan dua bulan gratis berlangganan pada kanal milik Ninja, yang tujuannya tentu saja untu membawa pengguna baru sebanyak mungkin ke platform tersebut.
Namun saat promosinya itu sudah habis, biaya berlangganan yang harus dibayarkan adalah USD 6 atau sekitar Rp 85 ribu setiap bulannya, demikian dikutip detikINET dari The Verge, Rabu (7/8/2019).
Jika jumlah pengikut Ninja di Mixer terus seperti ini, bisa saja ia memecahkan rekor pribadinya dalam waktu dekat. Sebelumnya ia mencatatkan 3 juta pengikut di YouTube dalam waktu satu bulan, tepatnya pada 2018 lalu saat ia mulai memainkan Fortnite. Kini, pengikut di akun YouTubenya sudah mencapai 22 juta, jauh lebih besar dari pengikutnya di kanal Twitch-nya.
Namun perlu diingat, YouTube dan Twitch punya satu hal yang tak dimiliki Mixer, yaitu basis penonton yang sangat besar. Mixer saat ini hanya mencatatkan 3% dari total game stream di internet, sementara Twitch mempunyai catatan sebesar 72%.
Perbedaan besar inilah yang menimbulkan anggapan kalau para pengikut Ninja di Mixer tersebut tak akan bertahan lama. Setidaknya itulah yang dikatakan oleh Guy 'Dr Disrespect' Beahm yang menyebut jumlah pengikut Ninja nantinya akan berkurang.
"Saya merasa kalau kecuali mereka merekrut beberapa nama besar lain, saya pikir jumlah penontonnya [Ninja] akan menurun," ujarnya dalam salah satu streamnya.
Menurutnya hal ini bukan disebabkan oleh Ninja ataupun konten yang dibuatnya, melainkan jumlah pengguna pada platform tersebut.
(asj/fyk)