Samsung Masih Raja Smartphone Dunia, Huawei Tetap Posisi Dua
Hide Ads

Samsung Masih Raja Smartphone Dunia, Huawei Tetap Posisi Dua

Kris Fathoni W - detikInet
Kamis, 01 Agu 2019 13:02 WIB
Galaxy S10+, flagship Samsung. (Foto: Adi Fida Rahman/detikINET)
Jakarta - Riset terbaru mengenai pengiriman dan marketshare smartphone secara global memperlihatkan Samsung dan Huawei kokoh bertengger di dua posisi teratas sekaligus menambah jarak dari Apple di posisi ketiga.

Hal itu terungkap dari riset teranyar Strategy Analytics, sebuah firma konsultan yang berbasis di Boston, Amerika Serikat, yang menganalisis pengiriman smartphone dan market share pada Q2 2019.

Menurut Strategy Analytics, pengiriman smartphone secara global pada Q2 tahun ini tercatat di angka 341 juta unit. Jumlah ini mengalami penurunan 3 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Firma itu menambahkan, walaupun ada penurunan tetapi jumlahnya terbilang kecil dibandingkan dengan sebelumnya. Pengapalan unit smartphone pun dinyatakan condong ke arah stabil.

"Untuk paruh kedua tahun ini diproyeksikan bakal ada peningkatan," kata Linda Sui, direktur di Strategy Analytics.

Disebutkan pula bahwa Samsung masih merajai marketshare smartphone dengan 22 persen, diikuti Huawei (17 persen). Keduanya sama-sama mengalami pertumbuhan marketshare sekaligus menjauh dari Apple yang menempati posisi ketiga pada kisaran 11 persen.




Patut ditambahkan bahwa Apple juga "cuma" mengapalkan 38 juta unit iPhone pada Q2 2019. Sebuah penurunan dibandingkan 41 juta unit pada periode yang sama tahun lalu.

"iPhone-nya Apple mengapalkan 38 juta unit untuk meraih 11 persen marketshare smartphone secara global di Q2 2019, turun dari 12 persen marketshare setahun yang lalu," kata Woody Oh yang juga direktur di Strategy Analytics.

"Pengiriman unit iPhone-nya Apple turun 8 persen, membuatnya jadi yang terburuk di antara lima besar pemain smartphone. Apple sedang lebih stabil di China berkat penyesuaian harga di sana, tetapi pasar seperti India dan Eropa masih memberikan tantangan buat iPhone yang mahal," lanjutnya.







(krs/jsn)