Menkominfo menjelaskan, pemerintah saat ini telah berubah. Kalau sebelumnya identik dengan regulasi, maka saat ini lebih berperan menjadi fasilitator dan akselerator.
"Kita dorong self regulatory. Jadi jangan minta ke saya untuk membuat regulasi mengenai AVGI. Lebih baik bicara apa, nanti kita buatkan koridornya, kita fasilitasi, bahkan kita akselerasi. Sudah nggak zaman diatur-atur," ungkap Rudiantara di Jakarta, Selasa (16/7/2019).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan dalam kesempatan ini Rudiantara berkelakar bahwa dengan keberadaan AVGI maka ia bisa meminta masukan kepada asosiasi eSport tersebut bila dihadapkan dengan desakan pemblokiran suatu game.
"Kalau nanti mau blok, saya minta AVGI dulu 'gimana nih?'," kata pria yang sering disapa Chief RA ini.
![]() |
Ketua Umum AVGI Rob Clinton Kardinal menjelaskan kalau AVGI merupakan lembaga independen dan profesional yang berkomitmen memajukan industri eSport Indonesia.
Untuk program jangka panjang, disampaikan Rob, AVGI akan memfokuskan untuk membenahi jumlah pemain eSport profesional yang ada di Tanah Air. Sebab, sampai saat ini angkanya masih belum diketahui.
"Kita mau benerin database dulu karena kita nggak tau mana pemain profesional, mana yang non-profesional. Kita mau buat sistem pendaftaran para pemain profesional agar bisa kita proteksi, itu salah satunya," ungkap mantan pemilik tim eSport ONIC ini.
Sementara program jangka pendeknya, AVGI mendukung penuh perhelatan SEA Games 2019 yang melombakan cabang olahraga eSport.
Berdasarkan laporan yang dirilis Newzoo, pada tahun 2019 ini nilai pasar game global mencapai USD 152 atau sekitar Rp 2,15 kuadriliun yang meningkat 9,6% dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi pertumbuhan itu juga terjadi di Indonesia dengan jumlah statistik pemain games yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Data Global Market Report, Indonesia berada di peringkat 17 sebagai negara dengan pendapatan tertinggi online game dan mencapai USD 941 atau sekitar Rp 13 triliun per Januari 2019.
(agt/krs)