Vice Chairman Samsung, Lee Jae yong, bahkan langsung bertolak ke Jepang. Menurut laporan media Jepang, Asahi TV, Lee ternyata bertemu dengan kalangan perbankan besar di Jepang dan mengutarakan kekhawatiran memburuknya hubungan antara Jepang dan Korsel.
"Balas dendam ekonomi Jepang bisa berkembang di luar material semikonduktor dan layar smartphone seiring konflik menyebar ke sektor swasta," kata cucu pendiri Samsung itu, dikutip detikINET dari Business Korea.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Jepang 'Ngeyel', Ini Rencana Presiden Korsel |
Beberapa pihak penasaran kenapa Lee turut menyambangi perbankan Jepang. Kemungkinan karena pembatasan ekspor yang dilakukan oleh Jepang juga terkait dengan bank.
Jepang memperketat izin ekspor 3 material di mana mereka adalah produsen dominan. Yakni photoresist yang dipakai di industri semikonduktor, hydrogen fluoride yang penting dalam proses pembuatan chip dan fluorinated polymides yang digunakan di layar smartphone.
Pembatasan dinilai sebagai langkah balas dendam dari Tokyo karena pengadilan Korsel Oktober lalu, meminta Nippon Steel memberi kompensasi pada mantan buruh paksa saat Perang Dunia II.
Izin pada pemerintah bisa sampai 90 hari yang mempersempit ruang gerak bisnis perusahaan semacam Samsung, LG, sampai SK Hynix yang membutuhkan material itu.
Samsung Electronics sendiri adalah produsen semikonduktor memory terbesar di dunia. Chip buatan mereka mencakup 20% ekspor Korea Selatan (fyk/krs)