Kebijakan Baru Jepang Ancam Industri Teknologi Korsel
Hide Ads

Kebijakan Baru Jepang Ancam Industri Teknologi Korsel

Fino Yurio Kristo - detikInet
Selasa, 09 Jul 2019 09:29 WIB
SK Hynix. Foto: Internet
Seoul - Jepang membatasi ekspor bahan kimia yang penting bagi industri teknologi Korea Selatan. Maka, tensi dua negara tetangga tersebut memanas.

Dikutip detikINET dari Reuters, Jepang memperketat izin ekspor 3 material di mana mereka adalah produsen dominan. Yakni photoresist yang dipakai di industri semikonduktor, hydrogen fluoride yang penting dalam proses pembuatan chip dan fluorinated polymides yang digunakan di layar smartphone.

Eksportir butuh izin yang bisa memakan waktu sampai 90 hari untuk mengirimkannya ke Korsel. Perusahaan Korsel yang butuh bahan krusial tersebut seperti Samsung dan SK Hnynix sedang mencoba membeli dari produsen alternatif di Taiwan atau China.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


SK Hynix kabarnya telah mencari pemasok dari luar Jepang. Sedangkan Samsung melakukan berbagai langkah untuk meminimalisir pembatasan ekspor Jepang. Para pembuat chip asal Korsel khawatir kebijakan baru itu akan mengarah ke krisis.

"Material tersebut bukan sesuatu yang bisa kami temukan di toko lain dan langsung bisa dibeli dengan cepat," kata sumber terkait.

"Bahkan jika kami menemukan alternatif selain Jepang, kami harus melakukan tes untuk memastikan kualitasnya cukup bagus untuk membuat chip," tambah dia.

Para pembuat chip Korsel bergantung pada Jepang untuk kebanyakan material pembuatan, walau mereka memasok sebagian hydrogen flouride dari China. Menurut analis, mereka saat ini punya stok sampai sekitar 4 bulan.

Pembatasan dinilai sebagai langkah balas dendam dari Tokyo karena pengadilan Korsel Oktober lalu, meminta Nippon Steel memberi kompensasi pada mantan buruh paksa saat Perang Dunia II. Jepang beragumentasi permasalahan itu sudah selesai saat kedua negara memulihkan hubungan diplomatik pada 1965.

Dalam sejarahnya, antara Jepang dan Korsel memang sering tidak akur. Apalagi pada tahun 1910 sampai 1945, Jepang menduduki Negeri Ginseng tersebut yang menyisakan luka mendalam.

(fyk/fyk)