Apa Hubungan Rencana Kolonisasi Mars dengan Bank Sperma?
Hide Ads

Apa Hubungan Rencana Kolonisasi Mars dengan Bank Sperma?

Agus Tri Haryanto - detikInet
Selasa, 25 Jun 2019 21:05 WIB
Ilustrasi kolonisasi Mars. Foto: istimewa
Jakarta - Wacana melakukan kolonisasi Mars terus berkembang. Yang terbaru, cita-cita tersebut diyakini dapat bantu terwujud melalui bank sperma.

Dalam sebuah studi ditemukan bahwa sampel sperma beku yang terpapar dengan gaya berat mikro dapat mempertahankan karakteristiknya serupa dengan sampe sperma yang disimpan di darat. Hal itu menumbuhkan harapan kalau suatu hari nanti, bank sperma memungkinkan untuk membantu terciptanya kolonisasi di planet merah.

Penelitian tersebut tentu menarik, terutama bagi astronot perempuan di tengah laporan bahwa misi ke Mars tersebut akan melibatkan kaum Hawa. Studi tersebut bisa diadopsi oleh astronot perempuan. Sebab, mereka bisa bereproduksi di luar angkasa tanpa bantuan laki-laki, seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (25/6/2019).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Monstserrat Boada dari Dexeus Women's Health di Barcelona yang mempresentasikan penelitian ini bersama rekan-rekannya menuturkan kalau beberapa studi menunjukkan penurunan yang signifikan dalam motilitas sampel sperma segar dari manusia.

"Tetapi, tidak ada yang melaporkan tentang efek yang mungkin terjadi dari perbedaan gravitasi pada gamet manusia yang beku, di mana dalam keadaan itu dapat diangkut dari Bumi ke luar angkasa," ungkap dia.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang studi ini, para peneliti mengatakan diperlukannya pemahaman efek dari kondisi antariksa, seperti tingkat gravitasi yang berbeda dan sperma harus terpapar di luar angkasa dalam jangka waktu yang lama.

"Pilihan terbaik kami adalah melakukan percobaan menggunakan spaceflight secara nyata tapi dengan akses sangat terbatas," ucapnya.




Sementara itu sebelumnya, Helen Sharman, astronot Inggris generasi pertama mengatakan dalam sebuah konferensi 2017, ada laporan NASA yang belum dirilis terkait eksplorasi hasrat seksual anggota awak luar angkasa selama misi ke Mars.

Sharman mengungkapkan laporan itu merekomendasikan awak ruang angkasa dengan jenis kelamin yang sama. Disebutkannya, semua pria atau semua wanita, karena mereka memiliki kohesi tim yang lebih baik.

Temuan dari studi pendahuluan kecil, melibatkan sperma dari 10 donor sehat yang memperlihatkan kemungkinan menciptakan bank sperma manusia di luar Bumi itu ada, menurut para peneliti. Studi ini dipresentasikan di pertemuan tahunan European Society of Human Reproduction and Embryology di Wina, Austria.


(agt/krs)