Menurut Putin, AS merasa terancam dengan China yang jadi kekuatan ekonomi global sehingga mencoba memperlambatnya. Ia menambahkan, AS juga melakukan tindakan yang sama pada Rusia. Sanksi seperti yang dijatuhkan pada Huawei akan terus terjadi di masa mendatang.
"Serangan pada Huawei, dari mana asalnya? Dan buat apa dilakukan? Poinnya cuma untuk menghambat perkembangan China yang telah menjadi sebuah kompetitor global untuk kekuatan global yang lain, Amerika Serikat," kata Putin dalam siaran langsung di televisi Rusia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hal yang sama juga terjadi pada Rusia dan akan terjadi lagi di masa depan," begitu pendapatnya, seperti dikutip detikINET dari Daily Mail.
Bulan lalu, Putin juga mengatakan bahwa usaha untuk menjegal Huawei di pasar global adalah permulaan perang teknologi. Seperti diketahui, Huawei masuk dalam daftar hitam AS karena dianggap membahayakan keamanan nasional, sehingga dipersulit membeli komponen dari AS.
Rusia telah menunjukkan dukungannya untuk Huawei. Huawei baru-baru ini telah menandatangani kerjasama dengan operator telekomunikasi terbesar di Rusia, MTS, untuk mengembangkan dan meluncurkan fase uji coba jaringan generasi kelima pada tahun 2019 dan 2020.
Perjanjian ini ditandatangani oleh Chairman Huawei Guo Ping dan CEO MTS Alexey Kornya, dan disaksikan oleh Presiden China Xi Jinping serta Putin.
"Kami berdua menambah momentum kepada kerjasama strategis antara dua perusahaan di teknologi tingkat tinggi, yang kemudian membangun fondasi untuk peluncuran 5G komersial di Rusia dalam waktu dekat," tulis Kornya dalam keterangan resminya.
Guo mengatakan kerjasama itu akan membantu Rusia memasuki era 5G dengan lebih cepat. Ia juga menekankan bahwa saat ini Huawei merupakan perusahaan nomer satu di dunia karena memiliki lebih dari 16.000 paten yang terkait dengan 5G. (fyk/fyk)