Tapi lubang hitam yang ada di galaksi Bima Sakti terbilang lebih "kalem" dan mengeluarkan radiasi dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan lubang hitam di galaksi lain. Kini ilmuwan sudah menemukan alasan mengapa fenomena ini terjadi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Medan magnet sendiri merupakan sesuatu yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Untuk mempelajarinya, peneliti menggunakan instrumen yang bernama High-resolution Airborne Wideband Camera-Plus (HAWC+) untuk melacak cahaya inframerah-jauh terpolarisasi yang dipancarkan oleh partikel debu.
Karena partikel debu berbaris tegak lurus terhadap medan magnet, peneliti dapat memetakan bentuk dan menyimpulkan kekuatan medan magnet di sekitar lubang hitam. Menggabungkan peta baru dengan gambar inframerah jauh dan menengah Sagittarius A* mengungkap arah medan magnet tersebut.
Baca juga: Banyak 'Garam Dapur' di Bulannya Jupiter |
Meskipun sebagian dari material yang berada di cincin gas dan debu di sekitarnya jatuh ke arah lubang hitam, medan magnet juga mengarahkan material untuk menjauh dari lubang hitam.
"Bentuk spiral dari medan magnet menyalurkan gas ke orbit di sekitar lubang hitam. Ini bisa menjelaskan mengapa lubang hitam kita tenang sementara yang lain aktif," kata Principal Investigator HAWC+ Darren Dowell.
Sagittarius A* merupakan lubang hitam raksasa yang terdekat dengan matahari dan menjadi objek yang baik untuk mempelajari bagaimana lubang hitam bekerja. Penemuan ini sendiri diharapkan dapat membantu ilmuwan memahami perbedaan antara lubang hitam tenang dan aktif.
(vmp/krs)