Indian Space Research Organization (ISRO) baru saja memperkenalkan sebuah wahana luar angkasa yang nantinya menyusuri daratan Bulan. Wahana yang dimaksud adalah misi tak berawak yang disebut Chandrayaan-2 atau kendaraan Bulan dalam bahasa Sansekerta.
Rencananya Chandrayaan-2 akan diangkut menggunakan roket Geosynchronous Satellite Launch Vehicle Mark III milik ISRO. Kendaraan tersebut dikatakan menelan biaya 10 miliar Rupee atau USD 144 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila misi India dalam mendaratkan wahana luar angkasa ke Bulan ini berhasil, maka mereka akan mengikuti jejak Amerika Serikat, Rusia, dan China yang sudah lebih dulu berhasil dan menempatkan kendaraan penjelajahnya di permukaan Bulan.
Ketua ISRO K. Sivan menyebutkan perjalanan dari mulai peluncuran hingga pendaratan membutuhkan waktu hingga 50 hari.
"15 menit terakhir di penaratan akan menjadi momen paling menakutkan bagi kami," ujar Sivan seperti dikutip dari Reuters, Kamis (13/6/2019). Tantangan berupa variasi gravitasi Bulan, medan, dan debu bisa jadi masalah dalam misi ini.
Baca juga: Juli, India Terbang ke Bulan |
Adapun, lokasi pendaratan yang dituju India adalah bagian di selatan Bulan yang belum pernah dieksplorasi sebelumnya. Bebatuan di kawasan itu konon berumur sampai 4 miliar tahun dan menyimpan potensi energi nuklir.
Misi India ini akan menjadi upaya pendaratan Bulan ketiga yang dilakukan sejumlah negara pada tahun ini. Sebelumnya, sudah ada China yang sukses mendaratkanya Chang'e-4. Sedangkan, Israel dengan misi Beresheet-nya gagal dan jatuh pada April lalu.
"Ini adalah misi paling kompleks yang pernah dilakukan ISRO," ucap Sivan.
Sebelumnya, India telah meluncurkan misi ke Bulan lewat Chandrayaan-1 pada 2008 lalu. Wahana luar angkasa yang memakan biaya USD 79 juta tersebut sukses mengorbit Bulan dan menemukan molekul yang mengandung air di kutub Bulan.
(agt/krs)