Huawei jelas kelabakan karena perusahaan asal AS dipersulit berbisnis dengan mereka. Tak boleh lagi memakai OS Android atau pun lisensi prosesor ARM misalnya, adalah masalah yang amat pelik.
"Kebanyakan perusahaan teknologi yang terlibat di sini adalah korban dari perang yang lebih besar. Mungkin ada alasan valid mencekal Huawei dari jaringan 5G negara barat. Tapi menyerang bisnis smartphone dan laptop Huawei tak ada atau sedikit hubungannya dengan 5G," tulis kolumnis teknologi Guardian, John Naughton, seperti dikutip detikINET, Selasa (4/6/2019).
"Jadi kenapa? Satu kemungkinan adalah murni soal dominasi komersial. Semua perusahaan teknologi besar dunia Barat berbasis di AS. Perusahaan yang mungkin menantang berbasis di China. Huawei pun mungkin tumbuh hingga Google terlihat seperti kurcaci. Jadi, lebih baik menjegalnya sekarang sebelum dapat kesempatan," tuturnya meneruskan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tapi jika AS berpikir pemerintah China membiarkan perusahaan bintangnya hancur tanpa balasan, mereka berilusi," kata John menandaskan.
Ia menyinggung soal kemungkinan larangan ekspor logam tanah jarang oleh China, yang amat krusial bagi industri pertahanan AS. Menurut dia, perang baru saja dimulai. (fyk/rns)