"ARM mematuhi pembatasan terbaru yang ditetapkan oleh pemerintah AS dan sedang melakukan pembicaraan dengan lembaga pemerintah AS guna memastikan kami tetap patuh," ujar juru bicara ARM yang dikutip detikINET dari The Verge.
Tapi menurut Huawei, apapun aksi ARM tidak akan berpengaruh dalam pengembangan chip mereka. "Huawei telah memperoleh lisensi permanen untuk arsitektur ARM8. ARM8 adalah set instruksi ARM 32/64-bit. Prosesor saat ini adalah produk dari set instruksi ini," sebut Huawei.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Huawei menekankan bahwa Huawei dapat sepenuhnya mendesain prosesor ARM secara independen, dan melengkapi hak kekayaan intelektual, dan serta dapat mengembangkan proses ARM secara independen untuk jangka panjang, terlepas dari lingkungan eksternal,"tambah mereka
"Dengan kata lain, bahkan jika ARM nantinya tidak dapat mengotorisasi instruksi ARM yang diatur di bawah tekanan tertentu, Huawei tidak akan terpengaruh. Tidak ada blokade secara teknis, dan penelitian serta pengembangan chip Huawei akan berlanjut di masa depan," pungkas Huawei.
ARM sendiri tidak memproduksi chip smartphone tapi melisensikan properti intelektualnya pada vendor lain. Arsitektur CPU ARM sangat dominan di smartphone.
Chip Qualcomm, MediaTek, Apple, Samsung dan Huawei semuanya adalah lisensi arsitektur ARM sehingga konsekuensinya, hampir semua smartphone menggunakan CPU berbasis ARM.
Tonton juga video Nasib Konsumen Huawei Jika Tak Ada Pengganti Google:
(fyk/fyk)