Sebelumnya, Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengumumkan pemenang lelang satelit multifungsi pemerintah. Adalah Konsorsium PSN yang jawaranya dengan mengalahkan Konsorsium Grup Djarum.
Disampaikan Rudiantara bahwa pengadaan satelit Satria tersebut telah disiapkan pemerintah sejak tiga tahu lalu, tepatnya pada tahun 2016.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Insya Allah minggu depan, awal bulan Mei ditandatangani kontrak pengadaannya, tapi satelitnya nanti baru (mulai konstruksi-red) di tahun 2020," ungkap Menkominfo dikutip dari situs Kominfo, Selasa (30/4/2019).
Menurut Menkominfo, melalui satelit Satria yang berjenis satelit HTS ini, pemerintah memastikan akan menghubungkan dan memberikan layanan internet untuk fasilitas pendidikan, kesehatan, dan fasilitas sosial lainnya.
"Ada sekitar 214 ribu sekolah SD, SMP, SMA. Ada kantor desa 83 ribu, bagaimana kita hubungkan semuanya? Satu-satunya cara adalah menggunakan satelit," imbuhnya.
Baca juga: Kominfo Tetapkan Tarif Palapa Ring Tengah |
Selain fasilitas sekolah dan kantor desa, juga ada fasilitas kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit maupun fasilitas lainnya, harus segera dihubungkan dengan internet kecepatan tinggi.
Rudiantara dengan adanya satelit tersebut, merupakan kesempatan yang baik untuk generasi Indonesia saat ini. Pasalnya, Indonesia akan berada di puncak demografi, sehingga tepat kalau infrastruktur telekomunikasi harus dimanfaatkan oleh generasi milenial.
"Ini kesempatan yang baik sebetulnya bagi anak-anak muda Indonesia. Ini tahun 2019, saya ambil patokan tahun 2030, Indonesia akan berada di puncak bonus demografi," pungkas pria yang disapa Chief RA ini.
(agt/krs)