Konsorium PSN sendiri terdiri empat perusahaan, di antaranya PT Pintar Nusantara Sejahtera, PT Pasifik Satelit Nusantara, PT Dian Semesta Sentosa, dan PT Nusantara Satelit Sejahtera.
Mereka berhasil memenangkan tender satelit berjenis High Troughput Satellite (HTS) atau dinamakan Satelit Satria, di mana nantinya untuk membantu pemerintah dalam memeratakan akses internet di hampir 150 ribu titik seluruh Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam surat penetapan yang ditandatangani oleh R. Sri Sanggrama Aradea selaku Ketua Panitia Pengadaan Badan Usaha Proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha Satelit Multifungsi Pemerintah ini menyebutkan, Konsorsium PSN total nilai penawaran sebesar Rp 20.708.944.521.000 (Rp 20,7 triliun).
Penawaran tersebut selama 15 tahun untuk dua mata uang Dollar Amerika Serikat (USD) dan Rupiah (IDR). Adapun nilai Rp 20,7 triliun itu belum termasuk biaya BHP Frekuensi dan PPN.
"Konsorsium PSN sebagai Pemenang Lelang dan Penanggung Jawab Proyek Kerjasama (PPJK) akan melaksanakan Proyek dengan skeme Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha selama 15 (lima belas) tahun sejak Tanggal Operasi Komersial," kata Sri dalam surat penetapan tersebut.
Sementara itu, peserta lelang yang keberatan atas pengumumn hasil pelelangan ini dapat menyampaikan sanggahan secara tertulis kepada Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia selaku PJPK mula tanggal 22 April sampai dengan 26 April 2019 pada pukul 14.00 WIB.
Diketahui, satelit Satria akan berperan dalam melayani akses internet dengan kapasitas 150 Gbps di 149.400 lokasi, terdiri dari 93.900 sektor pendidikan (SD, SMP, SMA), 47.900 pemerintahan (kelurahan, kecamatan), 3.900 pertahanan & keamanan (polres, polres, TNI AD-AU-AL), dan 3.700 kesehatan (puskesmas).
Sebelumnya, Bakti mengatakan satelit Satria diharapkan mulai konstruksinya mulai tahun 2020 dan meluncur pada tahun 2023. (agt/afr)