"Indonesia menempati rangking ketiga tertinggi untuk pengguna Google Duo secara global, makanya kenapa kita lihat pasar Indonesia ini kita prioritaskan," ungkap Communications Manager Google Indonesia Feliciana Wienathan di kantor Google Indonesia, Gedung Pacific Century Place, Jakarta, Rabu (24/4/2019).
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak disebutkan berapa persisnya pengguna aktif Google Duo di Indonesia, tapi jumlahnya cukup untuk bikin Google menjadikan pasar Indonesia sebagai salah satu prioritas.
Salah satu buktinya adalah kehadiran fitur baru Grup Video Call yang baru diperkenalkan. Indonesia menjadi negara pertama yang kebagian fitur itu, disusul kemudian Kolombia dan Peru.
Dari data internal lain milik Google, orang Indonesia melakukan layanan video call dengan baragam alasan. Misalnya 75% karena faktor merindukan seseorang atau kangen, dengan 48% video call ke pasangan dan 40% ke anggota keluarga.
Menurut Head of Consumer Marketing Google Indonesia Fibriyani Elastria, data di atas terbilang menarik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Di India, misalnya, 50% masyarakat di sana justru melakukan video call ke teman.
![]() |
"Jadi, memang masyarakat Indonesia itu sangat-sangat family. Termasuk unik orang Indonesia itu," ucapnya.
Masih dari data yang sama, 75% pengguna Indonesia merasa frustrasi apabila panggilan videonya patah-patah atau gambarnya pecah. Adapun, 10% pengguna Indonesia lebih lama berbicara melalui video call di bandingkan dengan pengguna global.
"Maka dari itu, kita luncurkan Google Duo di Indonesia karena fokus Google Duo adalah simplicity dan high quality," pungkasnya.
(agt/krs)