Sambut Ramadan, Google Duo Rilis Empat Fitur Baru

Jakarta - Bulan suci Ramadan akan segera tiba. Untuk menyambutnya, Google merilis empat fitur terbaru buat aplikasi video call Google Duo.

"Kami memahami betapa pentingnya pengguna di Indonesia memiliki pengalaman video call yang lancar, terutama di bulan suci Ramadan. Maka dari itu kami meluncurkan empat fitur terbaru," ujar Head of Consumer Marketing Google Indonesia Fibriyani Elastria Di Jakarta, Rabu (24/4/2019).

Kehadiran empat fitur tersebut tak lepas dari data internal Google tahun 2018, tentang kebiasaan video call. Disebutkan, 75% netizen berusia 18+ memakai video call karena merindukan kehadiran seseorang, serta melihat ekspresi, begitu pun visual wajahnya.

Baca juga: Google Duo Bisa Dipakai 'Berbagi Layar'

Mengenai empat fitur baru it sendiri, pertama ada Grup Video Call. Fitur ini jadi istimewa karena Indonesia adalah negara pertama di dunia yang merasakan Grup Video Call di Google Duo, selain Kolombia dan Peru yang akan merasakan fitur ini juga.

Untuk sementara ini, Grup Video Call baru bisa dilakukan oleh empat pengguna. Google Duo menjanjikan dalam ke depannya, fitur ini dapat dilakukan sampai delapan partisipan.

Video: Kualitas Video Call Buruk Tak Sepenuhnya Dipengaruhi Jaringan

[Gambas:Video 20detik]

Kedua, Hemat Kuota. Untuk memberikan pengalaman berkomunikasi via video call lancar tanpa ngadat, Google Duo menyediakan fitur hemat kuota. Pengguna diklaim dapat melakukan video call, meskipun saat koneksi yang lambat.

Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

Ketiga, Duo for Web. Percakapan sesama pengguna Google Duo bisa dilakukan di berbagai perangkat berkat adanya Duo for Web. Dengan mengakses duo.google.com, smartphone pengguna tak perlu standby di aplikasi tertentu. Cukup login untuk mengakses Google Duo.

Terakhir, Pesan Video. Bila panggilan video tak direspons ataupun sekadar ingin mengirim pesan video, fitur ini bisa jadi pilihan bagi pengguna dengan merekam lalu menyertakan gambar dan tulisan kepada orang tersebut.

"Saat greetings selama ini mungkin banyaknya lewat teks, tapi mulai sudah banyak bikin visual yang pakai wajah pribadi. Ini bisa lebih personal dan lebih menyenangkan," pungkasnya.

Foto: Agus Tri Haryanto/detikINET

(agt/krs)