Di tengah kehadiran startup yang kian mencuri perhatian di Indonesia, belum terlihat ada startup sektor agrikultur yang menjulang. Ini tentu ironis mengingat Indonesia merupakan negara agraria. CEO Habibi Garden Dian Prayogi pun mengakuinya.
![]() |
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Padahal sebenarnya kombinasi teknologi dengan sektor pertanian akan sangat membantu dalam meningkatkan produktivitas petani. Seperti yang dilakukan Habibi Garden dengan sistem Internet of Things (IoT).
Ia pun menyebut contoh proyek yang dilakukan Habibi Garden di kabupaten Garut, Jawa Barat. Petani kentang di sana bisa menghasilkan pendapatan lebih dari Rp 200 juta hanya dari lahan seluas 150 meter persegi.
"Dengan lahan 150 meter persegi menghasilkan Rp 200 juta jadi kalau satu hektar tinggal kali saja. Artinya teknologi ini bisa enabler memberi dampak ke petani dan membuat mereka lebih sejahtera," kata Dian.
Video: Ini Dia 6 Startup Terpilih di 'Thinkubator'
CEO Kecipir.com Tantyo Bangun sependapat dengan Dian. Ia mengungkap harapan agar startup peserta Thinkubator bisa ikut membantu agar sektor pertanian bisa memperlihatkan keseksian di masa depan.
![]() |
"Kalau teman-teman bisa buat pertanian lebih keren dan cool. Kita harap teman-teman di pertanian yang tertarik ngojek bisa tertarik masuk ke pertanian," ujar Tantyo dalam kesempatan yang sama.
(vim/krs)