Sementara itu, Palapa Ring paket barat sudah dikomersialisasikan dengan keberadaan Telkomsel, Smartfren, dan XL Axiata. Sedangkan Lintasarta dan Telkom, diketahui sudah memanfaatkan Palapa Ring paket tengah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Oh enggak (sebelum Pilpres). Memang jadwal perkiraannya itu Mei atau Juni. Sekarang Palapa Ring paket timur itu baru 94%. Nanti katakanlah bulan Juni sudah selesai," ucapnya di Gedung Kementerian Kominfo, Rabu (20/3/2019).
Rudiantara menjelaskan, tantangan menggelar kabel serat optik di Palapa Ring paket timur, khusus di Papua, dibandingkan dengan paket lainnya karena di wilayah tersebut masih berupa hutan.
"Susahnya apa? karena di sana masih berupa gunung di mana yang harus kita pasang tower. Di sana tidak ada jalan. Salah satunya jalan adalah menggunakan helikopter dan itu bolak-balik," tuturnya.
![]() |
Kendati begitu, pria yang disapa Chief RA ini meyakini pertengahan tahun 2019, Palapa Ring paket timur bisa rampung dikerjakan. Sehingga, nanti akan diintegerasikan dengan infrastuktur telekomunikasi lainnya.
"Tentunya kami tidak akan menyerah karena keharusan mengkoneksikan seluruh kota dan kabupaten seluruh Indonesia dengan jaringan internet kecepatan tinggi. Insya Allah pertengahan tahun ini kita bisa integrasikan keseluruhannya," pungkasnya.
Untuk diketahui, proyek Palapa Ring Paket Timur akan menjangkau 35 kabupaten/kota yang tersebar dan menjangkau wilayah propinsi Nusa Tenggara Timur (2 kabupaten), Maluku (3 kabupaten), Papua (23 kabupaten) dan Papua Barat (7 kabupaten) dengan total panjang jaringan 8454 kilometer, yaitu 50% merupakan kabel fiber optik laut, 45% kabel fiber optik darat dan 5% microwave links, dengan nilai proyek mencapai senilai Rp. 5,1 triliun.
(rns/krs)