Misi tersebut bernama Spectro-Photometer for the History of the Universe, Epoch of Reionization and Ices Explorer. Agar lebih mudah, NASA menyingkatnya sebagai SPHEREx.
Misi itu disebut membutuhkan biaya sebesar USD 242 juta, atau sekitar Rp 3,4 triliun. Angkanya pun masih bisa bertambah lantaran jumlahnya belum termasuk anggaran untuk peluncuran roket.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nantinya, SPHEREx, akan mengumpulkan data dari 300 juta galaksi, termasuk di dalamnya adalah ratusan bintang di galaksi Bima Sakti. Beberapa galaksi itu bahkan jaraknya sangat jauh, dan ada yang cahayanya butuh waktu 10 miliar tahun untuk bisa sampai ke Bumi.
Baca juga: Tahun Ini NASA Mau Mendarat di Bulan |
Rencananya, SPHEREx akan melakukan penelitian tersebut tiap enam bulan. Lalu, data darinya akan dibuatkan peta langit Bumi dengan 96 warna berbeda, yang diklaim lebih baik dari peta-peta terdahulu.
Simak Juga 'Tangkapan Suara dari Mars yang Bikin Merinding': (mon/afr)