Mengenang Opportunity, Robot Penjelajah Mars yang 'Enggan Mati'
Hide Ads

Mengenang Opportunity, Robot Penjelajah Mars yang 'Enggan Mati'

Fino Yurio Kristo - detikInet
Kamis, 14 Feb 2019 20:37 WIB
Ilustrasi Opportunity di Mars. Foto: NASA
Jakarta - Opportunity telah menyelesaikan tugasnya. Robot penjelajah Mars milik NASA ini patut dikenang dan diakui kehebatannya karena ia 'enggan mati'.

Opportunity yang meluncur pada tahun 2004 ke Mars, NASA hanya memberinya tugas menjelajah selama 90 hari dengan jarak tempuh kemungkinan 1 kilometer. Tapi ia bertahan begitu lama, sampai 15 tahun dan sudah berkelana total sekitar 45 kilometer.

Dengan begitu, Opportunity adalah rover antariksa yang menempuh jarak terjauh dibandingkan rover lain. Berada di bawahnya adalah rover milik Rusia, Lunokhod 2, yang menjelajah sepanjang 39 kilometer permukaan Bulan pada tahun 1973.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT




Untuk sesama rover yang ditujukan ke Mars, Opportunity belum tertandingi. Curiosity yang diterbangkan NASA ke Planet Merah pada 2012 baru menempuh jarak 20 kilometer sampai saat ini. Tentu jika mampu bertahan lama, ia berpeluang mengalahkan rekor Opportunity.

Mengenang Opportunity, Robot Penjelajah Mars yang 'Enggan Mati'Foto: Space

Saat meluncur pada tahun 2004, Opportunity ditemani rover identik yang bernama Spirit. Namun ia baru berjalan sejauh 7,7 kilometer sebelum terjebak di permukaan Mars dan berhenti beroperasi.

NASA masih akan meluncurkan rover di masa mendatang, yang direncanakan pada tahun 2020. Bisa jadi rover itulah yang nanti mampu melampaui pencapaian Opportunity karena perkembangan teknologi mungkin membuatnya lebih kuat.




Jasa dan ketangguhan Opportunity akan tetap dikenang. Ia melakukan begitu banyak penelitian dan menjepret foto Mars, yang berguna bagi NASA untuk mengetahui lebih dalam tentang planet itu.

"Kita tidak benar-benar mengucapkan selamat tinggal. Opportunity adalah bagian dari kita, pelajaran yang telah diambil, orang-orang di belakangnya, DNA pembuatan dan ilmunya adalah bagian dari Curiosity dan Mars 2020 dan setiap misi saat ini," sebut Bobak Ferdowski, salah satu ilmuwan NASA.




(fyk/krs)