Dilansir The Register, ada sejumlah laporan yang menyebut Google sengaja mengusili browser Apple dan Microsoft, yang membuat kedua perusahaan itu terpaksa menggunakan mesin rendering Chromium.
Sementara sebuah postingan di Hacker News juga mendukung pernyataan tersebut. Yang mem-posting adalah Joshua Bakita, mantan karyawan magang Microsoft di bagian software engineering.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: CEO Mozilla Kritik Microsoft, Ada Apa? |
Salah satu contoh perubahan itu, menurut postingan tersebut, dilakukan pada YouTube. Perubahan yang dilakukan oleh Google itu disebutnya sistem hardware acceleration gagal berfungsi.
Masalah hardware acceleration ini juga membuat konsumsi baterai baterai ketika menggunakan Edge menjadi boros jika dibandingkan dengan Chrome. Anehnya, tak lama setelah perubahan itu terjadi pada YouTube, Google langsung mengiklankan dominasi Chrome dibanding Edge soal konsumsi baterai ketika memutar video.
Google tentu menepis tudingan itu. Menurut mereka masalah di YouTube itu hanyalah sebuah bug, yang langsung diperbaiki setelah ada laporan, demikian dikutip detikINET dari Ubergizmo, Kamis (20/12/2018).
"YouTube tidak menambah kode yang didesain untuk mematikan optimasi di browser lain, dan langsung bekerja cepat untuk memperbaiki bug saat sudah ditemukan," ujar juru bicara YouTube.
(asj/krs)