Otoritas Beijing telah menangkap Michael Kovrig, mantan diplomat Kanada yang sekarang bekerja di International Crisis Group (ICG). Ia dibekuk karena dicurigai terlibat aksi yang membahayakan keamanan nasional China. Penahanannya ini dinilai sebagai salah satu bentuk balas dendam.
"Di China, tidak ada kebetulan. Dalam kasus ini, jelas bahwa pemerintah China ingin memberikan tekanan maksimum pada pemerintah Kanada," ujar Guy Saint Jacques, mantan duta besar Kanada untuk China.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tak lama berselang, warga Kanada kedua juga dicurigai telah ditahan di China. Kementerian Luar Negeri Kanada mengaku tidak bisa menghubungi pebisnis bernama Michael Spavor. Spavor dalam komunikasi terakhirnya mengatakan bahwa dia sedang ditanyai oleh otoritas China.
"Kami bekerja sangat keras untuk memastikan di mana dia berada dan kami terus menanyakan hal ini pada pemerintah China," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Kanada, Gullaume Berube.
Spavor adalah direktur Paektu Cultural Exchange yang berbasis di kota Dandong. Ia memfasilitasi perjalanan ke Korea Utara dan juga pernah bertemu dengan Kim Jong Un.
Kejadian tersebut mulai menimbulkan rasa khawatir di Kanada. "Banyak sekali berita negatif di China yang menjuluki kita boneka, anjing peliharaan, jadi sentimen semacam itu sedang tinggi-tingginya," kata anggota parlemen Kanada, Lisa Raitt.
Di sisi lain, bisnis antara Kanada dan China mungkin saja mengalami gangguan. China adalah pasar besar buat para peternak babi Kanada. Selain itu, China juga pasar penting bagi produk laut Kanada seperti lobster. Turis asal China makin banyak pula yang berkunjung ke Kanada.
Penangkapan Meng Wanzhou memang membuat warga China banyak yang murka pada Kanada dan Amerika Serikat. "China punya track record untuk membalas dalam situasi seperti ini," sebut Brian Kingston, Vice President Business Council of Canada.
Tonton video 'China Geram Bos Huawei Ditangkap, Ini Ancamannya':