Melihat peluang itu, Grab melakukan penambahan layanan delivery yang disebut GrabExpress Car dan GrabExpress Nalangin. Kedua layanan itu baru saja diluncurkan di Jakarta.
"Kehadiran inovasi terbaru kami ini mendukung komitmen berkelanjutan Grab untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia sebagai kekuatan Indonesia di masa depan dengan akselerasi pertumbuhan bisnis e-commerce, yang sejalan dengan komitmen kami yang tertuang dalam master plan Grab 4 Indonesia," ungkap Managing Director Grab Indonesia Ridzki Kramadribrata, dalam keterangan tertulis, Kamis (29/11/2018).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dijelaskan Ridzki, dua layanan bisa mendukung pertumbuhan bisnis UMKM di Tanah Air melalui penyediaan layanan pengiriman barang yang semakin mudah, cepat, dan nyaman. Pelanggan dan merchant juga memiliki pilihan baru, khususnya untuk jumlah pengantaran yang lebih banyak dan jarak yang lebih jauh.
Tonton video: Ini Alasan Grab Tidak Istimewakan Mitra Pengemudi Wanita
GrabExpress Car dapat mengirimkan barang hingga 150 kg dalam sekali pengiriman. Armada yang digunakan yaitu GrabCar. Selain itu pelanggan juga bisa menentukan hingga lima destinasi dalam sekali pemesanan.
GrabExprss Car menawarkan pengiriman yang aman dan cepat karena dikirim di hari yang sama. Tarif antar di wilayah Jabodetabek dimulai Rp 16 ribu. Pengguna baru GrabExpress Car juga akan mendapatkan potongan harga.
Sementara GrabExpress Nalangin merupakan layanan Cash on Delivery (COD) yang menggunakan sepeda motor. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengirimkan produknya ke pembeli dengan biaya pembelian produk yang ditanggung terlebih dahulu oleh mitra pengemudi.
"Peluncuran fitur dan layanan GrabExpress Car dan fitur GrabExpress Nalangin menggarisbawahi keunggulan teknologi yang dimiliki Grab dan kemampuan Grab dalam menyediakan solusi lokal yang sukses menjawab tantangan yang dihadapi para pengguna di Tanah Air, termasuk kebutuhan wirausahawan mikro di Indonesia yang terus berkembang. Hal ini dimungkinkan berkat dukungan tim lokal yang kuat di Indonesia yang memahami kebiasaan dan preferensi masyarakat," pungkas Ridzki.
(prf/krs)