Ancaman ini bersumber dari saham Apple yang merosot hingga 7% di laporan laba kuartalnya. Jatuhnya saham ini memberikan sinyal darurat kepada Apple yang baru saja menempati perusahaan dengan kapitaslisasi pasar USD 1 triliun.
Dikutip Business Insider, Jumat (2/11/2018), pada pengumuman Kamis waktu setempat, saham Apple dihargai USD 206,30 per lembarnya dalam perdagangan. Bila angka tersebut masih bertahan pada pembukaan Jumat waktu setempat, Apple terancam tak jadi perusahaan USD 1 triliun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mempertahankan gelar tersebut, saham Apple harus berada di angka USD 207,45 per lembarnya. Bila tidak, maka Tim Cook dan kawan-kawan harus melambaikan perpisahan sebagai perusahaan bernilai USD 1 triliun.
Faktor merosotnya saham Apple ini, salah satunya dikarenakan penjualan perangkatan andalannya, yaitu iPhone yang dibawah ekspektasi pasar. Pada kuartal keempat ini, iPhone hanya menjual 46,9 juta unit, sedangkan ekspektasi pasar sebesar 48,4 juta unit.
Dampaknya, Apple ke depannya tidak akan melaporkan jumlah penjualan iPhone. Chief Financial Officer Apple Luca Maestri mengumumkan mulai kuartal pertama tahun 2019, Apple tidak akan lagi mengumumkan jumlah perangkat iPhone, iPad dan Mac yang dijualnya.
Apple nantinya akan melaporkan ketiga lini produk utamanya dalam satu laporan pendapatan.
Tidak diumumkannya jumlah unit perangkat yang dijual akan mengurangi indikator yang bisa digunakan analis dan publik untuk melihat sehat atau tidaknya kondisi keuangan Apple.
(agt/fyk)