Begini Kemampuan Kamera Tunggal Google Pixel 3 dan 3 XL
Hide Ads

Begini Kemampuan Kamera Tunggal Google Pixel 3 dan 3 XL

Muhamad Imron Rosyadi - detikInet
Sabtu, 13 Okt 2018 21:10 WIB
Seperti apa kemampuan kamera tunggal Google Pixel 3 dan 3 XL? (Foto: Drew Angerer/Getty Images)
Jakarta - Cuma mengusung kamera tunggal di bagian belakang bukan berarti Google Pixel 3 dan 3 XL ketinggalan zaman. Ada segudang kemampuan dari sebiji kamera itu.

Belum lama ini, Google telah merilis jagoan baru dari lini ponselnya, yaitu Pixel 3 dan 3 XL. Satu catatan menarik dari kedua smartphone ini, di samping notch "raksasa" di Pixel 3 XL, adalah kamera belakangnya yang masing-masing cuma berjumlah satu.




SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Perusahaan pimpinan Sundar Pichai itu juga sudah membeberkan alasannya mengapa pihaknya hanya menyematkan satu kamera belakang. VP Product Management Google Brian Rakowski mengatakan hal tersebut lantaran penggunaan dua kamera belakang dinilai percuma dan tidak akan memberi manfaat tambahan.

Kini, giliran Product Manager for Camera on Pixel Isaac Reynolds dan Engineer and Computational Photography Lead Google Marc Levoy yang memberikan keterangan lebih lanjut mengenai kemampuan sebiji kamera belakang pada Pixel 3 dan 3 XL. Mereka menuturkan ada mekanisme machine learning untuk menampilkan kualitas kamera yang lebih baik.

Yang pertama adalah Synthetic Fill Flash. Dengan kemampuan ini, begitu shutter ditekan maka kamera secara selektif akan meningkatkan exposure pada model yang difoto dan wajahnya.

Kemudian, ada yang namanya Night Sight. Isaac dan Marc mengklaim Pixel 3 mengambil foto di kondisi low light lebih baik dibanding dua pendahulunya. Kemampuan tersebut berperan besar ketika user ingin mengambil foto saat Matahari terbenam atau jauh dari lampu jalan ketika malam hari.




Nantinya, akan ada delay selama empat hingga lima detik ketika shutter ditekan dalam kondisi tersebut untuk menghasilkan foto low light yang baik. Kabar baiknya lagi, wide-angle selfie juga didukung dengan Night Sight.

Ketiga ada Raw Capture. Berdasarkan keterangan dua orang tersebut, ponsel ini bisa menghasilkan foto berformat DNG dengan menyelaraskan 10-15 frame dan menggabungkannya. Lalu, dengan algoritma yang dimilikinya, ketika ada objek yang bergerak, hasil fotonya tidak akan terdistorsi.

Lalu, smartphone anyar Google ini juga memiliki kemampuan Super Res Zoom. Ini merupakan pengembangan pada burst photography yang dapat meningkatkan detail pada hasil tangkapan gambar.




Yang kelima adalah Top Shot. Foto yang direkomendasikan oleh fitur ini memiliki kualitas yang lebih baik dalam tone-mapping dan resolusi yang lebih tinggi, sebagaimana detikINET kutip dari First Post, Jumat (12/10/2018).

Ketika fitur Motion yang memungkinkan user untuk mengambil video model GIF dinyalakan, maka kamera akan mengambil tangkapan gambar yang lebih baik sebelum dan setelah shutter ditekan. Jika pengaturannya diubah menjadi auto, maka kemampuannya diklaim jadi lebih baik lagi.

Nantinya, otak dari kameranya akan melakukan pemindaian sepanjang gambar diambil untuk memeriksa apakah ada frame yang menjadi pilihan terbaik. Selain itu, sistem ini juga akan memberi tahu bahwa ada tangkapan gambar dengan kualitas lebih baik yang tersedia.




Sebagai pamungkasnya, mode Portrait pada Pixel 3 juga sudah mendapat sejumlah pengembangan. Jika sebelumnya mengandalkan stereo depth map kini ada learning-based depth map yang menggantikannya.

Sistem ini diklaim lebih baik dalam edge detection dan background defocusing. Selain itu, mode ini juga bekerja dengan baik saat foto diambil dalam jarang menengah.


(mon/krs)