Kini, babak baru penyelidikan atas tuduhan tersebut dimulai. Hal tersebut disebabkan terkuaknya riwayat pesan yang dikirimkan mahasiswi dari University of Minnesota yang terindikasi sebagai korban dari Liu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak menginginkannya," tulisnya melalui aplikasi WeChat sekitar pukul 02.00 dini hari waktu setempat.
"Besok saya akan memikirkan cara untuk kabur," ucapnya lagi seraya memohon kepada temannya untuk tidak lapor kepada polisi.
"Ia (Liu) akan menyembunyikannya. Kamu meremehkan kekuatannya," tulisnya lagi.
Sebelumnya, riwayat WeChat korban ini memang belum dilaporkan. Will Florin, salah satu pengacara dari perempuan tersebut, memastikan bahwa pesan tersebut memang berasal darinya.
Baca juga: CEO Sempat Ditahan, Ini Ancaman Buat JD.com |
Di sisi lain, Jill Brisbois selaku pengacara Liu mengatakan bahwa kliennya tetap tidak bersalah. Ia pun mengklaim jika pria bernama asli Liu Qiangdong terus bersikap kooperatif terhadap investigasi.
"Tuduhan ini tidak konsisten dengan bukti yang kami harap akan diungkap kepada publik begitu kasus ini selesai," ujar Brisbois kepada Reuters, sebagaimana detikINET kutip pada Selasa (25/9/2018).
Juru bicara JD.com, Loretta Chao, juga mengatakan hal yang senada. Ia menyebut jika informasi lebih lanjut terkuak, maka riwayat berbagi pesan tersebut akan terbukti tidak menceritakan kejadian yang sebenarnya secara lengkap.
Baca juga: Krisis Kepemimpinan Bayang-bayangi JD.com |
Sedangkan Florin Roebig and Hang & Associates selaku firma hukum yang membela pihak perempuan, mengatakan bahwa kliennya pun sangat kooperatif kepada polisi. Ketika ditanya apakah akan ada tuntutan secara hukum, pihaknya mengaku akan memberikan informasi di waktu yang tepat.
Soal penyelidikan, pihak kepolisian telah menyerahkannya kepada jaksa lokal untuk memutuskan apakah akan menjatuhi hukuman kepada Liu. Tidak ada tenggat waktu mengenai hal tersebut, merujuk keterangan dari Hennepin County Attorney's Office.
(mon/krs)