Alhasil, pabriknya pun terus beroperasi tanpa henti, dengan pegawainya bekerja 8-12 jam sehari. Dan Elon Musk selaku CEO jadi yang paling sibuk dari seluruh orang di Tesla.
Para pegawai produsen mobil listrik tersebut mengaku melihat Elon bekerja keras siang malam tanpa henti. Ia muncul di mana pun tanpa mengenal waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia ada di sini sepanjang waktu. Saya tahu orang-orang sudah melihatnya tidur di lantai atau di bawah kolong meja. Ketika semua orang hendak meninggalkan pabrik dan tiba-tiba melihat seseorang meringkuk di kolong meja, maka bisa jadi itu Elon," ujar Miguel Carrera yang bekerja di Tesla pada bagian manufaktur.
Carrera, beserta sejumlah pegawai lainnya, menganggap kebiasaan tidur Elon 'menginspirasi' mereka. Hal tersebut diklaim dapat membantu para karyawan untuk bekerja lebih giat dalam memenuhi target produksi Tesla, sebagaimana detikINET kutip dari Yahoo Finance, Jumat (7/9/2018).
Walau begitu, tidak demikian dengan apa yang dilihat oleh pihak-pihak di luar perusahaan. Mantan manajer yang pernah bekerja di sana mengatakan kebiasaan Elon tersebut mencerminkan betapa buruknya dirinya dalam melakukan manajemen, baik di tubuh Tesla maupun untuk waktunya sendiri.
Menariknya, seorang karyawannya sendiri pun juga sempat mengkritik kebiasaan Elon. Salah satu masalah terbesarnya adalah berjanji pada publik tentang sesuatu yang sebenarnya sangat sulit diwujudkan. Situasi semakin buruk karena dia kerap mematok deadline yang hampir mustahil dipenuhi.
Baca juga: Karyawan Tesla Ungkap Kekacauan Elon Musk |
Sebelumnya, pria berusia 47 tahun ini mengaku bahwa dirinya kelelahan karena bekerja keras sampai 120 jam per minggu. Ia bahkan kerap merasa sangat lelah hingga perlu mengonsumsi obat tidur.
Jika dirata-rata, setiap harinya ia bisa bekerja selama lebih dari 17 jam sehari. Caranya dalam mengatur waktu ini pun sempat dikomentari karena dianggap tidak sehat dan tak sesuai dengan sains. (mon/fyk)