Fokus kualitas di sini, seperti diterangkan oleh Ricky Setiawan CEO Duniaku Network adalah tidak ingin Bekraf Game Prime 2018 terlalu banyak disesaki oleh developer. Karena seperti pengalaman tahun-tahun sebelumnya, terlalu banyak developer game yang hadir malah menjadi tidak ter-cover secara maksimal.
Sekadar informasi, Bekraf Game Prime selalu menjadi ajang developer game lokal berkumpul dan sharing game buatannya satu sama lain. Ini juga menjadi ajang developer untuk memperluas jaringannya dengan publisher atau mungkin investor.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Untuk game developer dari sisi jumlah dulu banyak. Karenanya kami merasa malah Ttdak ter-cover secara maksimal. Karenanya, tahun ini jadi lebih diperketat sekitar 50 dari 100," ujar Ricky di konferensi pers Bekraf Game Prime 2018 di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Selasa (10/7/2018).
Meski mengurangi jumlah developer yang hadir, Bekraf Game Prime kali digelar dengan lapaj yang lebih luas. memiliki ukuran di Balai Kartini, Jakarta. "Tahun lalu masih ada sekitar 300 m2 yang ditutup. Nah sekarang itu dibuka," tambahnya.
Konsep Masih Sama
Bekraf Game Prime 2018 sendiri masih memiliki konsep yang sama dengan gelaran tahun lalu. Penyelenggaraannya dibagi dua, yakni B2B (Business to Business) di tanggal 13 Juli dan Business to Consumer di tanggal 14 - 15 Juli.
Untuk penyelenggaraan B2B, kegiatan akan diawali dengan konsep seminar yang menghadirkan para stakeholder industri game Tanah Air, seperti Wan Hazmer (Founder Metronomik), Elizabeth Galuh (Project Manager Streamline Games Malaysia), dan lain-lain. Dari sesi B2B ini developer lokal diharaplan bisa menambah skill dan wawasan.
Sedangkan untuk dua hari sisanya ini dibuka untuk umum. Akan ada pameran yang menghadirkan aneka jenis game, mulai dari board game, hingga game-game virtual reality.