Kasus ini muncul tak lama setelah Facebook terkena skandal privasi data Cambridge Analytica. Kali ini Facebook dituduh mengumpulkan data telepon dan SMS dari ponsel Android, dan hal ini sudah terjadi selama bertahun-tahun.
Facebook memang tak menepis tudingan tersebut, melainkan mereka menyebut kalau pengguna sudah memberi izin kepada Facebook untuk melakukan hal tersebut, dan Facebook pun tak akan melakukan hal itu jika tak diberi izin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Facebook menyebut pengguna bisa mematikan fitur ini kapan pun mereka mau. Saat fitur ini dimatikan, Facebook akan menghapus semua data telepon dan SMS yang dikumpulkan oleh aplikasinya itu.
"Contact importer adalah hal yang lazim digunakan kebanyakan aplikasi dan layanan media sosial, sebagai cara mudah untuk menemukan orang yang ingin terhubung," tulis Facebook dalam pernyataannya.
Selain itu, Facebook menegaskan kembali dalam pernyataannya itu kalau mereka tak akan pernah menjual data ini, dan fitur ini tak mengumpulkan isi konten dari SMS atau pun telepon, demikian dikutip detikINET dari Techcrunch, Selasa (27/3/2018).
Baca juga: Data Ponsel Dicomot Facebook, Netizen Geram |