Tak dapat dipungkiri, Stephen Hawking merupakan salah satu ilmuwan paling populer sepanjang sejarah. Menggeluti bidang fisika dan kosmologi, ia banyak menghabiskan waktunya mencari kecocokan antara teori relativitas dari Albert Einstein dengan fisika kuantum.
Aktivitas itulah yang mengantarkannya mencetuskan sebuah pemahaman bernama Theory of Everything, salah satu teori yang menjadikannya terkenal. Ia mengatakan bahwa masih terdapat alam semesta lain yang berada di sekeliling jagat raya ini, dengan beberapa di antaranya bisa saja muncul sewaktu-waktu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut dikemukakan Hawking berdasarkan penelitiannya saat melihat perilaku aneh partikel yang diobservasi olehnya. Ilmuwan ini pun juga mengatakan bahwa Theory of Everything dapat menjawab seluruh persoalan yang ada dalam teori fisika, sebagaimana detikINET kutip dari The Washington Post, Rabu (14/3/2018).
"Jika kita bisa menyelesaikan teorinya secara utuh, maka saat itu akan menjadi masa ketika semua orang, bukan hanya segelintir ilmuwan, bisa memahami prinsip alam semesta secara luas," Hawking sempat berujar.
"Setelahnya, para filsuf, ilmuwan, dan orang-orang biasa pun bisa mengambil peran dalam sebuah diskusi yang membahas mengapa kita dan alam semesta bisa muncul," katanya melanjutkan.
Meski begitu, sampai Hawking meninggal hari ini di usia 76, masih belum ada satu pun ilmuwan yang mampu menyelesaikan Theory of Everything karena dianggap terlalu rumit untuk dipahami.
(fyk/rou)