Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Mobil Tanpa Sopir Uber Resmi Mengaspal

Mobil Tanpa Sopir Uber Resmi Mengaspal


Rachmatunnisa - detikInet

Foto: Uber otonom
Jakarta - Uber menunjukkan keseriusannya di ranah mobil otonom. Pekan ini, layanan ride sharing tersebut resmi menghadirkan mobil tanpa sopir di jalanan kota Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat.

"Satu setengah tahun lalu Uber mendirikan Advanced Technologies Center (ATC) di Pittsburgh. Misinya, mewujudkan Uber otonom. Hari ini, kami mengumumkan bahwa Uber otonom pertama di dunia hadir di kota yang dijuluki Steel City ini," kata CEO Uber Travis Kalanick seperti dikutip melalui blog resmi Uber, Kamis (15/9/2016).

Untuk itu, Kalanick mengundang pengguna Uber di Pittsburg untuk menjajal layanan barunya tersebut. Namun karena masih perdana, mobil otonom ini belum sepenuhnya berjalan sendiri.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami akan menghadirkannya bersama seorang pengemudi di kursi depan untuk memastikan kelancaran perjalanan. Selebihnya, pengguna akan menikmati pengalaman layaknya UberX biasa," terang Kalanick.

Sementara itu, Vice President Self-Driving Technology Uber Anthony Levandowski mengatakan, tahapan ini merupakan langkah besar. Menurutnya, uji coba dalam kondisi nyata sangat penting untuk kesuksesan teknologi mobil otonom.

"Tentu, kami tidak bisa memprediksikan apa yang akan terjadi di masa depan. Tapi kami tahu bahwa Uber otonom memiliki potensi besar untuk mencapai misi kami dan berkontribusi kepada masyarakat," sebutnya.

Kontribusi yang dimaksud Uber antara lain mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas yang menewaskan 1,3 juta orang tiap tahun, membebaskan lebih dari 20% area di kota-kota yang kini digunakan sebagai lahan parkir lebih dari 1 miliar mobil di dunia, dan mengurangi kepadatan lalu lintas yang menghabiskan waktu triliunan jam tiap tahunnya.

Di sisi lain, seperti dikatakan Kalanick, mereka tidak memungkiri bahwa keseriusan Uber di ranah mobil otonom memunculkan pertanyaan di kalangan para pengemudi yang menjadi mitranya.

Kalanick memastikan bahwa pengemudi tetap punya peran penting untuk memastikan kenyamanan dan keselamatan penumpang. Dikatakannya, teknologi tersebut masih tahap awal sehingga memerlukan intervensi dari pengemudi yang duduk di kursi depan dalam berbagai kondisi, termasuk cuaca buruk.

Bahkan saat masalah teknologi telah dipecahkan dan diperbaiki, Uber percaya bahwa ridesharing akan menjadi suatu kombinasi yang menggabungkan layanan dari pengemudi dan Uber otonom.

"Ini karena batasan software mobil otonom dan makin tingginya kebutuhan akan transportasi yang lebih baik yang bisa dipecahkan secara unik oleh transportasi yang dikemudikan manusia," ujarnya.

Selain itu, Uber otonom akan beroperasi di jalan 24 jam sehari. Artinya, mereka akan membutuhkan lebih banyak orang untuk melakukan pemeliharaan dibandingkan kendaraan yang ada saat ini.


(rns/ash)





Hide Ads