Android Lengkung LG G Flex, Hebat atau Mengecewakan?
Hide Ads

Android Lengkung LG G Flex, Hebat atau Mengecewakan?

- detikInet
Rabu, 18 Des 2013 12:45 WIB
Android Lengkung LG G Flex, Hebat atau Mengecewakan?
Jakarta - LG coba berinovasi dengan peluncuran LG G Flex, ponsel Android yang layarnya melengkung cukup tajam. Selain sebagai demonstrasi kehebatan teknologi, layar lengkung diklaim menghadirkan kelebihan tersendiri.

Memang G Flex bukan Android layar lengkung pertama, sebelumnya Samsung sudah merilis Galaxy Round. Namun tampaknya, LG G Flex akan lebih dulu menyapa pasar internasional.

Di samping layar lengkung, G Flex juga punya fitur self healing di casing belakang. Di mana casing seakan bisa menyembuhkan diri jika terkena goresan ringan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Lantas seperti apa kesan kesan setelah mencoba G Flex? Berikut beberapa kesimpulan media di mancanegara mengenai handset Android tersebut.

1. The Verge

LG sukses membuat ponsel dengan layar lengkung. Tentu saja keberhasilan itu impresif, sebuah pengingat bahwa kekuatan teknologi mereka memang bagus.

Dan ada beberapa hal yang bisa disukai dari G Flex, seperti baterainya yang awet, kamera solid serta performa impresif. Smartphone ini memang solid.

Namun saya tak akan merekomendasikan orang yang saya kenal untuk membeli ponsel ini, terutama karena harganya Rp 10 jutaan. Dan di samping semua klaim yang ada, tidak ada yang benar benar menarik di layar lengkungnya.

Fitur self healing di casingnya menarik namun kemampuannya terbatas. G Flex pun terasa seperti sebuah demo teknologi saja. LG sepertinya hanya ingin melihat apa tanggapan pasar tentangnya.

Selamat LG, kalian membuat sesuatu yang baru, sesuatu yang berbeda. Sekarang pekerjaan kalian yang sesungguhnya dimulai, yaitu untuk meyakinkan bahwa ponsel ini pantas jadi perhatian.

2. Cnet

G Flex adalah perangkat yang menarik. Anda akan senang dengan layarnya yang melengkung ketika sedang melihat video, di mana karakter yang ada di layar terasa jauh lebih dekat.

Namun harga G Flex memang mahal. Dan di sisi lain meskipun saya menyukai bentuknya, rasanya tetap terlalu kebesaran.

Pengalaman dalam memakai layarnya yang melengkung cukup bagus, namun saya tidak yakin hal itu menjadi alasan besar untuk merekomendasikan ponsel yang satu ini.

LG G2 pada akhirnya, dengan desainnya yang konvesional dan kamera yang bagus, masih menjadi handset yang lebih baik ketimbang G Flex.

3. Android Police

G Flex adalah eksperimen ilmiah sebuah smartphone namun sepertinya tidak lebih dari itu.

Anehnya lagi, layar G Flex performanya kurang bagus, padahal handset ini ditujukan untuk mendemonstrasikan kecanggihan layar.

Memang G Flex hanya merupakan uji coba teknologi, sehingga saya tidak bisa mengatakan orang harus mempertimbangkan untuk membelinya, kecuali mereka sungguh ingin punya ponsel layar lengkung. LG hanya ingin menunjukkan apa yang bisa mereka lakukan.

Meski begitu, G Flex menunjukkan manfaat layar lengkung, misalnya pengguna tidak mudah menggoresnya, mungkin lebih tangguh dan membuat ponsel ukuran besar lebih nyaman digenggam. Ditambah lagi wujudnya yang terlihat keren.

Apakah G Flex harus dibeli? Tampaknya tidak. Apakah konsep layar lengkung ini layak lebih dikembangkan lagi? Saya yakin begitu.

4. Ars Technica

Kami tidak bisa membenci perusahaan yang mencoba terlalu banyak berinovasi. Namun demikian, poin marketing utama G Flex nyatanya tidak berguna di dunia nyata.

Perangkat layar lengkung ini tidak terlalu bermanfaat. Casing yang bisa memperbaiki goresan ringan secara otomatis juga tidak signifikan gunanya.

Generasi pertama sebuah teknologi baru biasanya tidak bagus, dan layar G Flex bukan perkecualian. Kualitas gambarnya buruk dan juga banyak menyedot baterai.

Bagian belakangnya yang terbuat dari plastik, juga terasa lebih murahan daripada biasanya.

5. Into Mobile

G Flex mungkin adalah perangkat paling menarik yang kami lihat tahun ini. Layar lengkungnya semata akan membuat orang tertarik, namun ternyata ada banyak lagi yang ditawarkannya.

Cover belakang dengan fitur self healing, kamera bagus dan fitur di software membuatnya menjadi salah satu ponsel terbaik di segmen phablet.

Namun memang G Flex tidak sempurna.Kami yakin layarnya yang hanya resolusi 720p akan kurang menarik bagi sebagian orang.

Eksistensi G Flex mungkin hanya sebuah pembuktian konsep pada saat ini, tapi juga membuktikan bahwa teknologi smartphone fleksibel baru saja dimulai.
Halaman 2 dari 6
(fyk/ash)

Berita Terkait