Hoax di Internet
Awal mula anggapan orang bahwa penggunaan ponsel di SPBU bisa menyebabkan kebakaran dimulai di tahun 1990. Pegawai industri minyak Shell yang berbasis di Jamaika, menerima email dengan attachment laporan-laporan kebakaran yang terjadi di SPBU karena dering sinyal ponsel.
Tanpa memeriksa lagi kebenarannya dan mengira itu email resmi dari perusahaan, pegawai ini menyebarkan email ke banyak rekannya, bahkan ke agensi. Maka dimulailah surat berantai yang membuat orang-orang percaya bahwa penggunaan ponsel di SPBU tidak aman dan bisa menyebabkan kebakaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu perusahaan Shell Inggris berkomentar tentang kejadian ini, menerangkan bahwa email tersebut bukan resmi dari Shell, dan attachment berisi berita kebakaran SPBU akibat ponsel adalah hoax di internet. Shell kemudian menyatakan bahwa mereka sendiri tidak memiliki pengalaman sinyal ponsel bisa menyebabkan kebakaran di SPBU.
Tapi apa yang sudah beredar di internet sudah tidak mungkin ditarik kembali, dan sekarang kita menikmati hasilnya, ada lambang ponsel coret di SPBU, dan kebingungan, percaya atau tidak bahwa sinyal ponsel bisa menyebabkan kebakaran.
Tapi sekarang setidaknya kita tahu asal mula bisa ada lambang ponsel coret di SPBU. Peace!
*) Lucky Sebastian merupakan pendiri komunitas teknologi Gadtorade. Pria yang tinggal di Bandung ini sejatinya adalah seorang arsitek. Namun antusiasme yang tinggi akan gadget membawanya menjadi pengamat dan gadget enthusiast.
Simak Video "Melihat Fasilitas Posko Mudik Pertamina di Bandara Juanda"
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)