Kurang dari dua tahun sejak dirilis pada November 2019 Disney+ telah mencapai 100 juta pelanggan di seluruh dunia. Hal ini diungkap langsung oleh CEO Disney Bob Chapek saat rapat pemegang saham tahunan perusahaan.
Hanya kurang dari setahun yang lalu, Disney mengaku layanan streamingnya itu memiliki 57,5 juta pelanggan. Dan baru bulan lalu diungkap kalau mereka punya 94,9 juta pelanggan.
Menariknya dari total pengguna Disney+ disebutkan bahwa sekitar 30% berasal dari India dan Indonesia. Di negara ini, hadir dengan merek Disney+ Hotstar yang tarif langganan lebih murah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebagian besar pencapaian tersebut dampak dari pandemi COVID-19 dan juga konten di Disney+ seperti serial The Mandalorian dan WandaVision yang menarik perhatian penonton dan membuat jumlahnya tumbuh pesat.
CEO Bob Chapek mengatakan bahwa Disney akan memanfaatkan IP-nya yang luas dan berencana untuk meluncurkan lebih dari 100 judul baru setiap tahun yang berasal dari Disney Animation, Disney Live Action, Marvel, Star Wars dan National Geographic. Hal tersebut dinilai akan membuat Disney memiliki posisi yang baik untuk terus menarik pelanggan ke platform tersebut.
Dikabarkan pada kuartal mendatang Disney+ berencana menaikkan tarif langganan, baik itu India, Indonesia, maupun di pasar Eropa seiring dengan lebih banyak konten di dalamnya.
Dilansir detiKINET dari Engadget, layanan ini masih harus menempuh perjalanan panjang untuk melawan pesaing besarnya yakni Netflix yang sudah memiliki 200 juta pelanggan. Ditambah lagi makin banyak layanan sejenis yang juga mendapat kepopuleran belakangan ini, salah satunya HBO Max yang mengaku punya 37,7 juta pelanggan.
(jsn/afr)