Microsoft kembali jadi sorotan setelah fitur Gaming Copilot di Windows 11 diduga mengirim tangkapan layar (screenshot) pengguna ke server perusahaan tanpa pemberitahuan yang jelas.
Temuan ini pertama kali diungkap oleh pengguna forum ResetEra bernama "RedbullCola", yang menemukan trafik data mencurigakan saat menganalisis koneksi jaringan di PC miliknya.
Dalam penelusurannya, aplikasi Gaming Copilot ternyata melakukan pengenalan teks (OCR) pada tangkapan layar dan mengirim hasil ekstraksinya ke server Microsoft untuk melatih model AI perusahaan. Masalahnya, proses ini dilakukan secara default, tanpa ada notifikasi atau opsi persetujuan awal dari pengguna.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi ini menimbulkan kekhawatiran serius, terutama bagi pengembang atau penguji game yang terikat perjanjian NDA (non-disclosure agreement), karena berpotensi membocorkan konten game yang belum dirilis.
Pengguna hanya bisa menonaktifkannya dengan membuka Game Bar > Gaming Copilot > Settings > Privacy, lalu mematikan pengaturan "Training".
Secara hukum, praktik seperti ini bisa bermasalah. Di bawah aturan GDPR Uni Eropa, penggunaan data pribadi untuk pelatihan AI harus dilakukan secara transparan dan berbasis izin eksplisit. Mengaktifkan pengumpulan data secara otomatis tanpa persetujuan dapat dikategorikan sebagai pelanggaran hukum privasi.
Menanggapi tudingan tersebut, Microsoft akhirnya mengeluarkan pernyataan klarifikasi. Juru bicara perusahaan mengatakan bahwa Gaming Copilot memang bisa menggunakan tangkapan layar untuk memahami konteks permainan pengguna, namun gambar tersebut tidak digunakan untuk melatih model AI. Fitur ini disebut hanya aktif saat pengguna memang sedang menjalankan Copilot di Game Bar, dan bersifat opsional.
Meski kontroversi privasi mulai mereda, pengguna juga melaporkan penurunan kinerja game saat Gaming Copilot aktif. Dalam pengujian dengan demo Dead As Disco, frame rate turun hingga kisaran 70--80 fps, dibandingkan lebih dari 85 fps saat fitur dinonaktifkan.
Dengan semakin banyak fitur AI terintegrasi di Windows 11, Microsoft kini menghadapi tantangan baru: bagaimana menjaga transparansi dan performa tanpa membuat gamer merasa diawasi, demikian dikutip detikINET dari Techradar, Selasa (28/10/2025).
(asj/asj)











































