Kebijakan privasi baru WhatsApp memicu kontroversi dan membuat rivalnya, terutama Telegram dan Signal, bangkit. Terbukti jumlah download Signal dan Telegram meningkat pesat. Apakah fenomena ini merupakan ancaman bagi WhatsApp dan mereka bakal tumbang?
Menurut data dari Sensor Tower, Signal di-download secara global 246 ribu kali seminggu sebelum WhatsApp mengumumkan aturan privasi baru. Seminggu setelah kebijakan itu diumumkan, download Signal meningkat tajam menjadi 8,8 juta kali.
Telegram malah lebih melesat lagi. Download Telegram adalah 6,5 juta kali seminggu sebelum 28 Desember 2020 dan menjadi 11 juta kali seminggu kemudian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikINET dari BBC, Kamis (14/1/2021) jumlah download WhatsApp terpantau menurun dari angka 11,3 juta kali menjadi 9,2 juta kali dalam periode waktu yang sama. Apakah ini pertanda WhatsApp bakal tumbang ditekan oleh Signal dan Telegram?
Tentu peningkatan download itu membuat pihak Telegram dan Signal lebih optimistis, namun bukan berarti mereka dapat mengalahkan WhatsApp dalam waktu dekat. Dengan jumlah pengguna sudah tembus 2 miliar, kekuatan WhatsApp sangat besar dan biasa dipakai oleh banyak orang.
"Akan sulit bagi para rival untuk mematahkan kebiasaan user dan WhatsApp akan terus menjadi salah satu platform messaging yang paling populer dan paling luas digunakan," cetus Craig Chapple selaku Mobile Insight Strategist di Sensor Tower.
"Akan menarik untuk melihat apakah tren yang terjadi belakangan ini akan menetap atau para user akan kembali pada apa yang mereka ketahui (WhatsApp)," tambahnya.
Adapun peralihan user dari satu aplikasi seperti WhatsApp ke aplikasi yang lain dinilai bukan sesuatu yang luar biasa. "Peralihan di aplikasi messaging dan medsos tidak luar biasa. Karena aplikasi sosial fungsi utamanya adalah berkomunikasi dengan orang lain, pertumbuhannya bisa menjadi cukup cepat berdasarkan peristiwa apa yang sedang terjadi saat ini," kata Amir Ghodrati dari App Annie.
(fyk/afr)