Kategori Berita
Daerah
Layanan
Detik Network
detikInet
Menkomdigi Targetkan 2.500 Desa Blankspot Terkoneksi Internet Tahun Depan

Menkomdigi Targetkan 2.500 Desa Blankspot Terkoneksi Internet Tahun Depan


Agus Tri Haryanto - detikInet

Menkomdigi Meutya Hafid menyebut pemerintah sudah 90% selesai untuk peta jalan AI dan juga AI ethics.
Menkomdigi Meutya Hafid. Foto: Aisyah Kamaliah/detikINET
Jakarta -

Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan sebanyak 2.500 desa yang belum terhubung dengan akses internet alias blankspot akan terkoneksi pada 2026. Langkah ini disebut sebagai bagian dari percepatan pembangunan Indonesia Digital.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengatakan bahwa konektivitas yang merata menjadi fondasi agar warga desa memperoleh akses pendidikan, layanan publik, dan peluang ekonomi yang setara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita sadari masih ada ketimpangan akses di berbagai daerah, untuk itu pembangunan di daerah-daerah tersebut akan menjadi prioritas di 2026," ujar Menteri Meutya dalam acara Deklarasi Arah Indonesia Digital di Jakarta Selatan, Rabu (10/12/2025).

Namun Komdigi tidak menyebutkan secara spesifik terkait data nama-nama desa yang akan terkoneksi jaringan internet itu pada tahun depan.

ADVERTISEMENT

Meutya mengatakan upaya ini merupakan langkah untuk mewujudkan pembangunan yang lebih inklusif setelah sebelumnya Kemkomdigi melakukan pembangunan infrastruktur secara masif pada 2023-2024.

Disampaikan Menkomdigi bahwa i menekankan infrastruktur yang sudah terbangun perlu memberi dampak ekonomi yang lebih besar.

"Pemanfaatannya belum kita maksimalkan sesuai dengan kapasitas yang sebetulnya bisa kita dapatkan dari pembangunan infrastruktur. Teknologi berkembang, tapi dampak ekonominya, sebetulnya sudah terasa, tapi bisa kita tingkatkan dengan lebih tinggi lagi," tandasnya.

Meutya juga menambahkan ruang digital harus memberi peluang bagi masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah untuk berkembang bersama.

"Transformasi digital harus melahirkan nilai tambah nyata bagi ekonomi dan membuka peluang bagi semua," tuturnya.




(agt/agt)